Senin, 07 Juni 2010

Coretan Terbaru Tentang ALAM INDONESIA

Pulau Dana Paling Selatan Indonesia
Pulau Dana merupakan pulau paling selatan di Indonesia. Pulau Dana yang merupakan salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia dan terletak di Samudera Hindia ini berbatasan langsung dengan negara Australia. Letaknya berada di sebelah selatan Pulau Rote. Pulau Dana yang berjarak 120 kilometer dari Kota Kupang dan 4 kilometer dari Pulau Rote ini merupakan salah satu pulau kecil yang tidak berpenghuni tetap.


Pulau Dana yang merupakan bagian dari wilayah administratif Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ini terletak pada titik koordinat: 11° 0′ 36″ LS, dan 122° 52′ 37″ BT. Dari titik koordinat ini bisa dipastikan bahwa pulau Dana merupakan pulau yang berada di paling selatan wilayah Indonesia.



Lokasi pulau Dana (gambar: wikimapia)
Meskipun hanya merupakan pulau kecil yang tidak berpenghuni, pulau Dana memiliki pesona alam yang luar biasa. Pulau di ujung selatan wilayah Indonesia ini memiliki pantai indah yang landai dan berpasir putih. Ombak di pesisir pulau Dana juga sangat cocok untuk olahraga selancar (diving).

Di pulau Dana juga terdapat padang savana serta bukit karang berhutan. Padang savana di pulau paling selatan ini menjadi habitat rusa timor yang banyak ditemukan di sepanjang Pulau Dana dan pulau Rote. Saat ini Pulau Dana Rote tengah diupayakan menjadi tempat konservasi Rusa oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur.

Potensi kekayaan alam lainnya yang dipunyai oleh pulau tanpa penghuni tetap ini adalah Danau Merah. Danau Merah terletak di tengah tengah pulau Pulau Dana.

Rawan Dikuasai Australia. Pulau Dana merupakan salah satu dari belasan pulau terluar Indonesia yang rawan dikuasai oleh negara tetangga. Disinyalir, pulau yang terletak di paling selatan wilayah Indonesia dan berbatasan langsung dengan Australia ini beberapa kali disinggahi oleh patroli Angkatan Laut Australia. Konon pula, pulau yang memiliki keindahan alam dan cocok untuk diving (selancar air) ini telah lama diincar oleh Australia setelah berhasil menguasai Pulau Pasir (ashmore reef).


Pantai pulau Dana (Foto: indonesiaphoto.com)
Untuk menjaga keamanan di pulau paling selatan Indonesia ini sejak tahun 2006, TNI Angkatan Darat dan Satuan Marinir Angkatan Laut telah membuat pos penjagaan di pulau Dana.

Penjagaan yang dilakukan oleh TNI di pulau Dana ini cukup melegakan dari kekawatiran hilangnya pulau-pulau terluar Indonesia akibat dikuasai negara lain seperti yang terjadi pada pulau Sipadan dan Ligitan yang dikuasai Malaysia.

Tidak banyak yang Tahu. Tidak banyak yang tahu keberadaan pulau ini. Termasuk ketika ditanyakan tentang pulau manakah yang letaknya di ujung selatan Indonesia. Bahkan teman saya yang mengajar kelas VI di sebuah SD Negeri, ketika saya berpura-pura menanyakan pulau yang letaknya di paling selatan wilayah Indonesia, jawabnya adalah pulau Rote.

Kemudian ketika saya menanyakan pulau Rote yang tidak termasuk salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia kok disebut pulau paling selatan, beliau kelabakan.

So, yang belum mengetahui pulau paling selatan di Indonesia, jawabnya Pulau Dana. Pulau kecil tak berpenghuni manusia yang mennuggu kita kenal.

Setelah kenal, tentunya musti kita jaga dari klaim negara lain. Selain itu kita juga musti waspada terhadap ancaman hilangnya sebuah pulau akibat abrasi laut. Tentunya dengan melakukan pengembangan dan pembangunan yang tepat di pulau tersebut, termasuk di pulau Dana, pulau tak perpenghuni yang terdapat di paling selatan wilayah Indonesia. Bukankah garis wilayah laut kita diukur dari pantai terluar?

Referensi: wikimapia.org, id.wikipedia, www.indonesiaphoto.com, www.antara.co.id
read more...

Rafflesia Patma Mekar Eks Situ di Kebun Raya Bogor

Rafflesia patma mekar di Kebun Raya Bogor. Bunga langka yang masih berkerabatdekat (satu genus) dengan Rafflesia arnoldi ini mekar untuk pertama kalinya sejak 81 tahun terakhir di Kebun Raya Bogor. Bunga langka ini tumbuh di luar habitat aslinya (eks situ) pada Senin (1 Juni) malam...benar-benar indah...mau tahu lagi apa macam-macam raflesia...


Bunga Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor ini merupakan hasil pengembangan dan penelitian sejak tahun 2004 dengan mengambil inang berupa tumbuhan Tetrastigma (jenis anggur-angguran) dari kawasan Pangandaran, Jawa Barat.



Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor (foto Kompas)
Tumbuh dan mekarnya Rafflesia patma ini merupakan pertama kali di dunia bunga Rafflesia terdokumentasi tumbuh di luar habitat aslinya (eks situ). Meskipun pada tahun 1929 Kebun Raya Bogor dipercaya telah mampu membiakkan tiga spesies Rafflesia namun tidak terdokumentasikan secara ilmiah sehingga kalangan ilmiah tidak mengakuinya.

Mekarnya Rafflesia patma ini juga menjadi penanda kemenangan Indonesia atas Malaysia dalam penelitian Rafflesia. Mengingat hingga saat ini Malaysia hanya mampu membudidayakan Rafflesia di habitat aslinya (in situ) dan Indonesia telah mampu membudidayakan di luar habitat aslinya (eks situ).

Mengenal Rafflesia patma. Rafflesia patma merupakan satu diantara 15 jenis (spesies) Rafflesia yang terdapat di Indonesia. Rafflesia patma mempunyai ukuran bunga berdiameter antara 25-30 cm. Bunganya mempunyai lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat (salem). Yang membedakan dengan jenis Rafflesia lainnya, warna bunganya yang cenderung lebih pucat. Ciri khas lainnya adalah adanya duri-duri yang terdapat pada
diktus.

Rafflesia patma pertama kali ditemukan pada tahun 1825 di pulau Nusakambangan, Jawa Tengah ini seperti jenis-jenis Rafflesia lainnya tidak dapat tumbuh sendiri. Rafflesia patma tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma lanceolarium dan Tetrastigma papillosum.


Rafflesia patma di habitat aslinya (foto parasiticplants)
Habitat yang sesuai untuk Rafflesia patma merupakan daerah antara tipe lautan pantai dengan tipe hutan hujan tropika dataran rendah (ekoton). Beberapa tempat yang menjadi habitat bunga ini antara lain pulau Nusakambangan (Jawa Tengah) dan Cagar Alam Leuweung Sancang (Jawa Barat).

Macam Jenis Rafflesia di Indonesia. Ada sekitar 30-an spesies Rafflesia. Dan Indonesia memiliki jumlah spesies terbanyak sejumlah 15 spesies disusul oleh Malaysia yang mempunyai 7 spesies. 15 Spesies Rafflesia yang terdapat di Indonesia antara lain:

Rafflesia arnoldi (R. Brown)
Rafflesia hasseltii (Suringar)
Rafflesia Patma (Blumenon Meijer)
Rafflesia rochussenii (Teijsm and Binn)
Rafflesia zollingertana (Koorders)
Rafflesia priceii
Rafflesia godulensis
Rafflesia atjehensis (Koorders)
Rafflesia ciliata
Rafflesia borneersis
Rafflesia witkampi
Rafflesia micropylora (Meijer)
Rafflesia bengkuluwensis
Rafflessia meijeri (Wiriadinata and Rismita Sari)
Rafflesia Lawangensis
Ingin juga melihat secara langsung Rafflesia patma ini di Kebun Raya Bogor, tetapi demi kegiatan penelitian, sepertinya lokasi tumbuhnya Rafflesia patma ini masih ditutup untuk publik.

Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia; Spesies: Rafflesia patma
Nama Binomial Rafflesia patma (Blume, 1825). Nama Indonesia: Rafflesia Patma.

Referensi:

zipcodezoo.com/Plants/R/Rafflesia_patma;
www.antaranews.com/berita/1275470315/rafflesia-patma-mekar-di-kebun-raya-bogor;
Gambar:

stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/06/02/1742557620X310.JPG (kompas)
www.parasiticplants.siu.edu/Rafflesiaceae/Raff.patma.page.html.

read more...

Minggu, 06 Juni 2010

Komodo Reptil Terbesar dan Terunik

Komodo atau Biawak Komodo (Varanus komodoensis), merupakan spesies reptil terbesar di dunia yang terdapat di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara, Indonesia. Komodo yang ditemukan pertama kali oleh peneliti barat pada tahun 1910.ingin tahukah.......


Komodo (Varanus komodoensis) merupakan satu diantara 3 satwa nasional Indonesia. Komodo sebagai satwa bangsa mendampingi burung elang jawa (satwa langka) dan ikan siluk merah (satwa pesona). Komodo juga ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.

Komodo (Varanus komodoensis) merupakan satu diantara 3 satwa nasional Indonesia. Komodo sebagai satwa bangsa mendampingi burung elang jawa (satwa langka) dan ikan siluk merah (satwa pesona). Komodo juga ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.

Komodo dragon, biawak terbesar dan terunik

Komodo dalam bahasa latin disebut sebagai Varanus komodoensis. Oleh masyarakat setempat biasa dinamakan Ora. Beberapa nama lain komodo seperti Biawak Komodo, Komodo Dragon, Komodo Island Monitor, dan Komodo Monitor.

Habitat komodo yang hanya terdapat di beberapa pulau di Nusa Tenggara yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo juga mendapat apresiasi di dunia internasional dengan lolosnya menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.


Ciri-ciri dan Perilaku Komodo. Komodo (Varanus komodoensis) menjadi reptil terbesar di dunia yang mempunyai panjang tubuh mencapai 3 meter dan berat 70 kg. Spesimen liar terbesar yang ditemukan mempunyai panjang 3.13 meter dengan berat 166 kilogram (termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya). Meskipun untuk spesies komodo yang hidup di penangkaran mampu memiliki berat yang lebih besar.

Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam masing-masing sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap berganti. Pada giginya terdapat jaringan gingiva yang sering tercabik saat makan. Karenanya sering kali ditemua sedikit darah pada air liur komodo. Air liur ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal bagi sejenis bakteri mematikan yang hidup di mulut komodo.



Lidah komodo panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan berukuran lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata. Sementara kulit komodo betina berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.


Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun kurang baik melihat di kegelapan malam. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.

Mangsa biawak komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cicak, dan mamalia kecil.

Biawak komodo (Varanus komodoensis) aktif pada siang hari, walaupun terkadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil terbesar di dunia ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak dekat, dapat berenang menyelam hingga sedalam 4.5 meter. Komodo juga pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang tubuh.

Habitat dan Persebaran. Komodo atau Ora (Varanus komodoensis) secara alami terdapat di pulau Komodo, Flores dan Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Pulau-pulau tersebut termasuk dalam wilayah Taman Nasional pulau Komodo yang merupakan salah satu finalis New 7 Wonders of Nature.

Komodo hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak terbesar ini menyukai tempat panas dan kering. Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya.

Konservasi dan Populasi. Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan sehingga oleh IUCN Redlist dikatagorikan dalam status konservasi Rentan (Vurnerable). CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species) telah menetapkan bahwa perdagangan komodo, kulitnya, dan produk-produk lain dari hewan ini adalah ilegal.

Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor, Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.

Komodo di tepi pantai

Bertolak dari kekhawatiran ini, sejak tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar. Belakangan ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian komodo.

Aktivitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat, kebakaran, berkurangnya mangsa, meningkatnya pariwisata, dan perburuan gelap; semuanya menyumbang pada status rentan yang disandang komodo.

Tentang komodo ini memang tidak ada kata lain selain satwa yang amat unik yang telah dianugerahkan kepada bumi Indonesia. Maka sudah tidak ada tawar menawar lagi kita musti melindunginya. Dan kini, ketika terbuka kesempatan akan pengakuan dunia pada keunikan Taman Nasional Komodo sebagai habitat alami komodo dragon satu yang musti kita lakukan, dukung komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Reptilia; Ordo: Squamata; Upaordo: Autarchoglossa; Famili: Varanidae; Genus: Varanus; Spesies: Varamus komodoensis

Referensi: Berbagai sumber termasuk wikipedia
read more...

Komodo Reptil Terbesar dan Terunik




Indonesia memiliki 7 (tujuh) spesies (jenis) buaya dari seluruh spesies buaya yang ada di dunia. Macam spesies (jenis) buaya di Indonesia antara lain buaya muara (Crocodylus porosus), buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis), buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya kalimantan (Crocodylus raninus), buaya mindoro (Crocodylus mindorensis), buaya senyulong (Tomistoma schlegelii), dan buaya sahul (Crocodylus novaeguineae).


Buaya merupakan nama Indonesia untuk menyebut berbagai jenis reptil dari famili (suku) Crocodylidae. Selain disebut buaya, reptil ini juga dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia seperti buhaya (Sunda dan Banjar), baya atau bajul (Jawa), bekikok (Betawi), bekatak, atau buaya katak (buaya bertubuh kecil gemuk), senyulong, buaya jolong-jolong (Melayu). Dalam bahasa Inggris buaya disebut crocodile.

Buaya merupakan hewan purba yang hanya mengalami sedikit perubahan evolusi semenjak zaman dinosaurus. Boleh dikatakan, buaya yang ada saat ini dengan yang ada pada zaman dinosaurus dulu relatif tidak berubah.

Mengenal Ciri Buaya. Berbagai macam jenis (spesies) buaya termasuk spesies buaya di Indonesia memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Pada umumnya buaya mempunyai habitat di perairan air tawar seperti danau, rawa dan sungai, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara.

Buaya merupakan pemangsa penyergap yang menunggu mangsanya mendekat lalu menerkamnya tiba-tiba. Mangsa buaya meliputi ikan, burung, dan beberapa mamalia.

Selain mampu bergerak dengan cepat dan tiba-tiba buaya mempunyai kemampuan mencengkeram yang kuat pada rahang mulutnya. Tekanan gigitan rahang buaya dipercaya sebagai yang terkuat. Tetapi anehnya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya sangat lemah. Buaya terbukti tidak mampu membuka mulutnya dari lakban yang dililitkan beberapa kali saja.

Mengenal Macam Jenis Buaya Indonesia. Buaya di Indonesia terdiri atas 7 jenis. Jenis (spesies) tersebut antara lain:

Buaya muara (Crocodylus porosus)


Buaya muara merupakan spesies buaya yang terbesar, terpanjang dan terganas di antara jenis-jenis buaya lainnya di dunia. Buaya muara juga memiliki habitat persebaran yang sangat luas, bahkan terluas dibandingkan spesies buaya lainnya. Buaya muara dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

Buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis)


Buaya irian (Crocodylus novaeguineae)

Buaya irian hanya terdapat di pulau Irian (Indonesia dan Papua Nugini). Bentuk tubuh buaya yang hidup di air tawar ini menyerupai buaya muara hanya berukuran lebih kecil dan berwarna lebih hitam.

Buaya mindoro (Crocodylus mindorensis)



Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)

Buaya senyulong tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Yang membedakan buaya senyulong dengan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit.

* Buaya sahul (Crocodylus novaeguineae)

Buaya sahul sebenarnya sama atau masih dianggap satu jenis dengan buaya irian. Namun oleh beberapa ahli taksonomi buaya sahul yang hanya tersebar di Papua bagian selatan ini diusulkan untuk menjadi spesies tersendiri.

Konservasi Buaya. Empat jenis buaya yang ada di Indonesia, yakni buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya muara (C. porosus), buaya siam (C. siamensis), dan buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii) merupakan satwa yang dilindungi oleh undang-undang berdasarkan Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Buaya siam dan buaya mindoro merupakan buaya yang mulai langka dan dimasukkan dalam status konservasi Critically Endangered (Critis) oleh IUCN Redlist. Buaya senyulong dimasukkan dalam status konservasi Terancam Punah (Endangered). Sedangkan spesies buaya lainnya seperti buaya muara dan buaya irian didaftar dalam status konservasi berisiko rendah (Least Concern).

Semoga saja jenis-jenis buaya di Indonesia ini masih terus mampu bertahan dari kepunahan sehingga anak cucu kita kelak masih mengenal macam jenis buaya di Indonesia ini. Tidak hanya sekedar buaya darat saja.

Referensi dan gambar: www.iucnredlist; www.flmnh.ufl.edu;

read more...

Rintihan Gajah Sebelum Rebah

Sang gajah lirih merintih, ladangmu renggut rumahku, saat senapan lelaki itu memaki, jangan rusak ladangku! Gajahpun rebah di atas rumahnya.kasian gajahnya....malang nasibnya..........pengen tahu selanjutnya...




*Tergerak untuk menyampaikan rintihan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) pada semua kita, manusia, dalam kemeriahan fiksi mini yang digelar Bunda Wi3nda.

*Gambar: www.mediaindonesia.com

read more...

Moratorium Konversi Hutan Indonesia

Indonesia akan memberlakukan moratorium konversi hutan.Apakah anda tahu arti moratarium.....Penasaran lihat saja selengkapnya yuk ayuk.....


Moratorium (penghentian sementara penebangan) hutan ini merupakan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan Norwegia yang ditandatangani dalam Konferensi Perubahan Iklim dan Hutan di Oslo, Norwegia.

Moratorium (penghentian sementara penebangan) hutan menjadi implemantasi strategi Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (Reduce Emissions from Deforestation and Forest Degradationn – REDD). Dalam kesepakatan (Letter of Intent – LoI) moratorium hutan tersebut, Indonesia berkomitmen akan melakukan moratorium konversi hutan dan lahan gambut selama dua tahun yang akan dimulai pada awal 2011. Sebagai konsekuensinya, Indonesia akan medapatkan dana hibah sebesar 1 miliar dolar dari pemerintah Norwegia.

Sebagai langkah awal moratorium konversi hutan tersebut berbagai tindakan persiapan akan dilakukan sejak Juni 2010 ini hingga Desember 2010. Berbagai tindakan tersebut diantaranya adalah pembentukan badan khusus sebagai pelaksana moratorium yang memiliki kredibilitas dan transparan dan Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN).

Tak kalah penting adalah konsultasi antara pusat dan daerah yang mampu menciptakan sinergi. Juga akan dilakukan komunikasi dengan dunia usaha, serta konsultasi dengan lembaga adat untuk suksesnya program moratorium (penghentian sementara) konversi hutan yang akan dilaksanakan.

Seperti diungkap Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, sedikitnya lima daerah telah diusulkan masuk dalam morotarium antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Norwegia ini. Kelima daerah tersebut antara lain Kampar (Riau), Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bengkulu, dan Papua. Pemerintah Norwegia nantinya akan memilih salah satu dari lima usulan tersebut mana yang sesuai dengan pilot project REDD+ (Reduce Emissions from Deforestation and Forest Degradation).

Diharapkan dengan diberlakukannya morotarium selama dua tahun tersebut Indonesia kan mampu menurunkan emisi karbon hingga 26 persen pada tahun 2020. Selain itu, kerja sama Indonesia-Norwegia itu adalah yang pertama dan metodenya diharapkan menjadi percontohan bagi negara-negara lain.

Semoga moratorium konversi hutan yang dilakukan ini benar-benar dilakukan dalam upaya menekan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan. Sehingga dengan moratorium konversi hutan ini diharapkan mampu melindungi karbon Indonesia yang cukup signifikan secara global dan kekayaan keanekaragaman hayati hutan hujan tropis seraya membantu masyarakat lokal agar lebih sejahtera bukan sekedar tergiur dengan nilai 1 miliar dolar yang dijanjikan Norwegia.

Referensi: berbagai media online termasuk news.antara.co.id, www.bipnewsroom.info, dan www.pikiran-rakyat.com
read more...

Daun Sang, Tanaman Unik Panjang Daunnya 6 M

Daun Sang merupakan tanaman unik Indonesia. Tumbuhan Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini mempunyai ukuran daun yang sangat besar mencapai 6 meter. Lebar daunnya mencapai 1 meter. Sayangnya hanya sedikit saja yang mengetahui keberadaan tanaman unik daun sang ini.


Daun Sang oleh beberapa kalangan (termasuk Kementerian Kehutanan RI) diklaim sebagai tanaman endemik Sumatera, Indonesia yang hanya bisa ditemui di kawasan Aras Napal, Besitang. Sebuah wilayah di Kabupaten Langkat yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Namun dari beberapa referensi yang saya dapat, Daun sang yang unik ternyata juga bisa ditemui di Thailand, Malaysia, Serawak, Kalimantan bagian barat dan Sumatera, Indonesia.

Daun sang merupakan salah satu dari 4 spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Daun Sang merupakan anggota famili Arecaceae (Pinang-pinangan atau Palem). Tanaman Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons, disebut juga sebagai Daun Payung Sal, Sal (Malaysia), Bang Soon (Thailand), Joey Palm, Diamond Joey Palm, Umbrella Leaf Palm (Inggris).

Nama ilmiah daun sang diambil dari nama Profesor Teijsman (Elias Teymann Johannes) seorang ahli botani dari Belanda yang pertama kali menemukan genus tanaman unik ini di pedalaman Sumatera Indonesia pada awal abad ke-19.

Ciri-ciri Daun Sang. Tumbuhan unik daun sang (Johannestijsmania altifrons) merupakan anggota palmae atau palem (arecaceae). Ciri khas tanaman unik ini mempunyai daun berbentuk berlian dengan ukuran mencapai panjang 6 meter dan lebar 1 meter, meskipun rata-rata yang ditemui hanya sepanjang 3 meter.

Daun dari tumbuhan unik daun sang langsung menyembul dari tanah karna batang tanaman unik ini hanya pendek dan biasanya tersembunyi di tanah. Daun tanaman bernama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini bergerigi pada tepinya.

Daun sang termasuk tumbuhan yang tidak tahan terhadap sinar matahari langsung sehingga tanaman unik ini lebih sering ditemukan hidup di bawah naungan pepohonan. Daun sang (Johannestijsmania altifrons) hidup secara berkelompok membentuk rumpun namun penyebarannya sangat terbatas.

Perkembangbiakan tanaman unik daun sang lebih banyak berasal dari dari anakan ketimbang dari bijinya yang tertutup oleh kulit tebal yang berbentuk bulat dan bergigi.


Karena ukuran dan daunnya yang kuat, masyarakat setempat dahulu memanfaatkan daun sang yang unik sebagai atap rumah. Bahkan hingga sekarang banyak masyarakat di Besitang, Langkat yang menggunakan daun sang (Johannestijsmania altifrons) untuk membuat atap gubuk di ladang-ladangnya.

Untuk membuat atap dari daun sang yang unik ini tidak sulit, hanya tinggal mengambil setiap helai daun, dan memotongnya mulai dari pangkalnya untuk menghindari daun yang terbelah-belah. Selanjutnya tinggal menjemur helai demi helai daun sang. Jika cuaca cukup terik, dalam 5 hari daun sudah mengering. Setelah daun sang kering tinggal merajutnya menjadi atap. Atap yang terbuat dari tumbuhan berdaun unik ini akan bertahan hingga bertahun-tahun.

Seiring meningkatnya deforestasi hutan, kebakaran hutan, dan pembukaan lahan sehingga tanaman-tanaman bertajuk besar yang menjadi naungan pohon unik daun sang berkurang. Ini mengakibatkan sinar matahari langsung menyinari daun sang yang pada akhirnya membunuh daun sang yang unik ini.

Semoga daun sang tanaman unik dengan daun mencapai 6 meter panjangnya ini tetap mampu bertahan dari kepunahan meskipun sampai sekarang masih sedikit orang yang mengenalnya apalagi mempedulikannya.

Klasifikasi Ilmiah: Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae; Genus: Johannesteijsmannia; Spesies: Johannesteijsmannia altifrons. Sinonim: Teysmannia altifrons.

Referensi dan gambar: www.pacsoa.org.au/palms/Johannesteijsmannia/altifrons.html; junglegarden.over-blog.com/article-johannesteijsmannia-altifrons-43927336.html;

read more...

Daun Sang, Tanaman Unik Panjang Daunnya 6 M

Daun Sang merupakan tanaman unik Indonesia. Tumbuhan Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini mempunyai ukuran daun yang sangat besar mencapai 6 meter. Lebar daunnya mencapai 1 meter. Sayangnya hanya sedikit saja yang mengetahui keberadaan tanaman unik daun sang ini.


Daun Sang oleh beberapa kalangan (termasuk Kementerian Kehutanan RI) diklaim sebagai tanaman endemik Sumatera, Indonesia yang hanya bisa ditemui di kawasan Aras Napal, Besitang. Sebuah wilayah di Kabupaten Langkat yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Namun dari beberapa referensi yang saya dapat, Daun sang yang unik ternyata juga bisa ditemui di Thailand, Malaysia, Serawak, Kalimantan bagian barat dan Sumatera, Indonesia.





read more...

Kokoleceran Flora Misterius Dari Ujung Kulon

Kokoleceran adalah maskot provinsi Banten yang merupakan salah satu tanaman endemik Banten yang dipercaya hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Saya tidak membahas kokoleceran yang berupa permainan tradisional dengan baling-baling bambu. Tetapi kokoleceran yang merupakan tanaman langka bernama ilmiah Vatica bantamensis, yang menjadi flora identitas provinsi Banten namun keberadaannya sangat misterius.


Saya sendiri belum sekalipun melihat tumbuhan ini. Mungkin sobat-sobat lainpun sama dengan saya. Bahkan ketika saya googling untuk menelusuri tumbuhan bernama Kokoleceran ini, saya pun musti gigit jari. Jangankan wikipedia Indonesia, wikipedia berbahasa Inggris saja hanya mempunyai artikel dengan satu kalimat “Vatica bantamensis is a species of plant in the Dipterocarpaceae family. It is endemic to Indonesia.”


Ketika saya mengunjungi situs resmi iucn, saya hanya mendapati bahwa Kokoleceran (Vatica bantamensis) termasuk dalam status konservasi “Endangered” (Terancam Punah). Tidak banyak yang saya dapatkan selain ‘penjelasan’: “Needs Updating” lantaran data tentang Kokoleceran ditulis berdasarkan data tahun 1998, 12 tahun yang silam.

Sedikit Mengenal Kokoleceran. Kokoleceran merupakan pohon yang mampu mencapai tinggi hingga 30 m. Pada bagian batang yang muda memiliki bulu-bulu halus dan lebat. Daun Kokoleceran menjorong atau melanset, dengan tangkai daun yang panjangnya mencapai 2.2 cm. Perbungaannya malai dan terdapat di ujung daun atau di ketiak daun. Bunga kokoleceran panjangnya mencapai 7 cm. Buah tanaman endemik ini agak bulat dan mempunyai tangkai yang pendek sekitar 5 mm panjangnya. Pada buahnya terdapat biji yang berdiameter mencapai 1 cm.

Pohon Kokoleceran (Vatica bantamensis) merupakan tanaman endemik yang hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Cara perkembangbiakan pohon misterius ini adalah dengan biji. Tanaman ini berkerabat dekat dengan Resak Hiru (Vatica rassak) Yang batangnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pembuatan kapal.

Populasi tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi Banten ini sampai sekarang masih misterius dan tidak diketahui dengan pasti. Yang pasti IUCN Redlist memasukkan Kokoleceran (Vatica bantamensis) dalam status konservasi “Terancam” (EN; Endangered).

Sobat Pernah Melihat?. Mungkin sobat (utamanya yang berada di daerah Banten dan Jawa Barat) mungkin pernah melihat atau bahkan menanam pohon misterius ini bisa sedikit sharing dengan saya. Termasuk jika sobat memiliki foto atau gambar Sang Kokoleceran (Vatica bantamensis) ini. Masa sebuah maskot yang mencerminkan identitas sebuah masyarakat satu provinsi tidak kita kenal dengan baik?

Rasanya sungguh tidak nyaman dan membuat penasaran jika hanya mengetahui namanya saja tanpa mengenal ciri-ciri, identifikasi, gambar, maupun populasi tanaman ini.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Filum: Tracheophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malvales; Famili: Dipterocarpaceae; Genus: Vatica; Species: Vatica bantamensis; Binomial name Vatica bantamensis (Hassk.) Benth. & Hook.ex Miq.

1. Referensi: www.plantamor.com/index.php?plant=1785
2. gambar: www.toptropicals.com

read more...

Kantil (Cempaka Putih), Mitos dan Manfaat

Kantil (Cempaka Putih), Mitos dan Manfaat
Posted on 30 Mei 2010 by alamendah

Kantil (Cempaka Putih) merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter. Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.Mau tahu selengkapnya mari kita lihat.........

Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma bunga kantil yang khas sangat disukai oleh kuntilanak, sejenis makhlus halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, menurut mitos ini, sering menjadikan pohon kantil (cempaka putih) sebagai rumah tempat tinggalnya. Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun kematian.

Kuncup bunga kantil (cempaka putih)

Tanaman kantil mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).

Dalam bahasa Inggris, fauna identitas Jawa Tengah ini disebut White champaca. Di Filipina tanaman ini dikenal sebagai Tsampakang puti. Dalam bahasa ilmiah (latin) bunga kantil disebut sebagai Michelia alba yang bersinonim dengan Michelia longifolia (Blume).

Ciri-ciri. Pohon kantil mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu. Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.

Daun kantil (cempaka putih) tunggal berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separo panjang daunnya. Kantil (Michelia alba) mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman yang dimitoskan sebagai rumah kuntilanak ini jarang ditemukan mempunyai buah karena itu perbanyakan dilakukan secara vegetatif.

Habitat dan Persebaran. Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl.

Manfaat dan Kegunaan. Bunga Kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah. Bunga Kantil banyak di gunakan pada upacara perkawinan terutama sebagai hiasan sanggul dan keris. Selain itu bunga kantil juga digunakan pada upacara kematian dan tabur bunga (nyekar).

bunga kantil mulai mekar

Dalam bahasa Jawa, kantil berarti menggantung seperti halnya bunga ini. Bunga Kantil mempunyai makna ritual ‘kemantilkantil’ yang berarti selalu ingat dimanapun berada dan selalu mempunyai hubungan yang erat sekalipun sudah berbeda alam.

Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.

Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini mulai ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih banyak untuk acara-acara spiritual dan tradisi.

Menyimak mitos dan kandungan medis yang menyertai fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini, kini tergantung kepada masing-masing kita. Apakah lebih mempercayai tanaman ini sebagai rumah kuntilanak atau justru menyadari khasiat medis sebagai obat alternatif yang amat bermanfaat.

Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Magnoliales; Famili: Magnoliaceae; Genus: Michelia; Spesies: Michelia alba. Nama latin: Michelia alba. Sinonim: Michelia longifolia (Blume). Nama Indonesia: Kantil, Cempaka Putih.

Referensi: www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=107; Gambar: wikipedia; http://www.flickr.com/photos/yuht-a/2434324738;
read more...

7 Wisata Air Paling Keren Di Indonesia

MAu tahu apa ajakah wisata air yang keren di indonesia. mungkin cocok banget bagi anda yang suka dengan olahraga air ataupun untuk melihat pemandangan apalagi anda yang suka ALAM banget seperti saya.....BACA saja silakan yuk ayuk......

1. Pulau Derawan
terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes). Agan jg bisa liat penyu secara langsung
http://www.artikelbebasku.co.cc/


2. Air Terjun Moramo
Air terjun terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung Peropa yang mempunyai luas 38.937 Ha. Tepatnya terletak di Kabupaten Konawe Timur atau sekitar 60 km dari kota Kendari, ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara. Keindahan berbalut suasana tenteram serta aliran semilir angin yang begitu sejuk merupakan anugerah alam yang amat menakjubkan bagi para wisatawan yang bekunjung. Di kawasan wisata air terjun ini juga terdapat potensi kekayaan batu alam berupa marmer. Diperkirakan, kandungan marmer tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter kubik. Marmer di kawasan ini merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia.
http://www.artikelbebasku.co.cc/

3. Belitung
inget laskar pelangi kan gan, pasti tw berbatu granit artistik, air laut jernih, dan pantai berpasir yang benar-benar putih, tidak dijumpai di tempat lain
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

4. Senggigi
Pasir putih membentang, letaknya di NTB Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

5. Tanjung Bira
Letaknya di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

6. Cukang Taneuh ( Green Canyon )
letaknya di Ciamis Jawa Barat
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

7. Pulau Mentawai
Sebuah pulau di Sumatera Barat. Budaya dan alamnya masih asli. Ombaknya tinggi pas banget buat berselancar
mentawai beach
pantai mentawai
pantai mentawai
pulau mentawai
pantaimentawai
pantai mentawai
Mentawai Si Cantik nan Eksotis
Surf mentawai

source: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/05/7-wisata-air-terkeren-di-indonesia.html

sumber http://wahw33d.blogspot.com/2010/06/7-wisata-air-paling-keren-di-indonesia.html#ixzz0q4CBIsgU
read more...

Daftar Hari Peringatan (Perayaan) Lingkungan Hidup

Daftar hari peringatan (perayaan) lingkungan hidup merupakan daftar hari-hari yang ditetapkan untuk menggalang kesadaran dsan partisipasi masyarakat dalam isu-isu lingkungan hidup. Daftar hari perayaan tersebut saya bagi dalam daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup tingkat internasional dan hari perayaan di tingkat nasional (Indonesia).mau tahu....
Daftar Hari Perayaan Lingkungan Hidup Sedunia (Tingkat Internasional).

Berikut merupakan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup yang dirayakan di tingkat internasional (sedunia):

* Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) – 2 Februari
* Hari Air Sedunia (UN World Day for Water) – 22 Maret
* Hari Meteorologi Sedunia – 23 Maret
* Earth Hour – 27 Maret (Pukul 8:30 pm waktu setempat)
* Hari Bumi (Earth Day) – 22 April
* Hari Penanaman Pohon (Arbor Day) – Jumat terakhir di bulan April
* Hari Burung Migratori Internasional (International Migratory Bird Day) – 3 Mei
* Hari Biodiversitas Dunia (International Day for Biological Diversity atau World Biodiversity Day) – 22 Mei
* Hari Bersepeda Ke Kantor (Bike-to-Work Day) – Jumat Ketiga di bulan Mei
* Hari Anti Tembakau Internasional – 31 Mei
* Hari Lingkungan Hidup Sedunia PBB (UN World Environment Day) – 5 Juni
* Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia PBB (UN World Day to Combat Desertification and Drought)- 17 Juni
* Hari Populasi Dunia PBB (UN World Population Day) – 11 Juli
* Hari Peringatan Sedunia Untuk Mempertahankan Lapisan Ozon (International Day for the Preservation of the Ozone Layer) – 16 September
* Hari Emisi Nol (Zero Emissions Day) – 20 September
* Hari Bebas Mobil (Car Free Day) – 22 September
* Hari Habitat Dunia PBB (UN World Habitat Day) – Senin pertama di bulan Oktober
* Hari Peringatan Pengurangan Bencana Alam Dunia (International Day for Natural Disaster Reduction) – Rabu Kedua di bulan Oktober
* Hari Peringatan Sedunia untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata (International Day for Preventing the Exploitation of the Environment in War and Armed Conflict) – 6 November
* Hari Pohon – 21 November
* Hari Gunung Sedunia (International Mountain Day) – 11 Desember

Daftar Hari Perayaan Lingkungan Hidup Indonesia (Tingkat Nasional).

Berikut merupakan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup yang dirayakan di tingkat nasional (di Indonesia):

* Hari Sejuta Pohon – 10 Januari
* Hari Peringatan Laut dan Samudera Nasional – 15 Januari
* World Silent Day – 21 Maret Pukul 10.00 – 14.00 (Masih merupakan gerakan moral dari berbagai LSM Lingkungan Hidup)
* Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional – 5 November

Mungkin masih ada yang terlewat atau yang kurang tepat dari daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup baik di tingkat internasional maupun nasional. Untuk itu, sobat-sobat bisa menambahkannya dalam komentar di bawah artikel, tentunya demi kelengkapan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup ini.

Referensi: www.unac.org/en/news_events/un_days/index.asp;
read more...

Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati

Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati atau Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia (The International Day for Biological Diversity; IBD) merupakan salah satu hari perayaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan kecintaan seluruh penduduk bumi terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity). The International Day for Biological Diversity diperingati setiap tanggal 22 Mei.mau tau selengkapnya.....


Pada Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati tahun 2010 tema yang digunakan adalah “Keanekaragaman Hayati, Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan” (Biodiversity, Development and Poverty Alleviation).

Hari Keanekaragaman Hayati (biodiversitas) tahun 2010 yang diperingati pada 22 Mei 2010 semakin terasa bermakna karena bertepatan dengan penetapan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati yang dicanangkan PBB. Hari Keanekaragaman Hayati (biodiversitas) tahun 2010 juga sejalan dengan yang akan pertemuan para pihak tentang keanekaragaman hayati (Conference of the Party Convention on Biological Diversity; COP CBD) 2010 yang akan dilaksankan dilaksanakan pada 11-28 Oktober 2010 di Nagoya Jepang.

Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati. Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity) diperingati pertama kali pada tanggal 29 Desember 1993 berdasarkan penetapan Komite Kedua Majlis Umum PBB pada tahun 1993. Penetapan tanggal 29 Desember sebagai Hari Keanekaragaman Sedunia bertepatan dengan pelaksanaan Konvensi Tentang Kenaekaragaman Hayati (COP- Convention on Biological Diversity).

Namun pada Deseber 2000, PBB mengadopsi tanggal 22 Mei sebagai Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity). Hal ini berkaitan dengan banyaknya negara yang kesulitan untuk merencanakan dan melaksanakan Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati pada tanggal 29 Desember mengingat bertepatan dengan liburan akhir tahun.

Tanggal 22 Mei 1992 merupakan tanggal pengesahan Teks Kesepakatan Keanekaragaman (Nairobi Final Act of the Conference for the Adoption of the Agreed Text of the Convention on Biological Diversity). Pertemuan di Nairobi, Kenya yang berlangsung pada tanggal 11-22 Mei 1992 merupakan pertemuan terakhir sebelum pelaksanaan United Nations Conference on Environment and Development (3-14 Juni 1992) yang menghasilkan UN Convention on Biological Diversity (Konvensi Keanekaragaman Hayati).

Semoga Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity) dengan berbagai liku sejarah dan pelaksanaannya ini mampu menumbuhkan kecintaan seluruh manusia bumi terhadap biodiversitas (keanekaragaman hayati) di bumi.

Referensi: www.cbd.int/idb; www.biodiversity.
read more...

Sabtu, 15 Mei 2010

10 kawasan wisata terindah di Indonesia

Negara Kepulauan Republik Indonesia tercinta, terkenal akan keindahan alamnya. Bahkan karena “saking indah dan suburnya” sebuah lirik lagu dari koes plus pun pernah mengabadikannya “orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman"..mau tau apa aja,,baca selengkapnya ea...!!!!!!!!!!!!!

visit

Begitu kayanya alam bangsa ini. Betapa indahnya panorama negeri tercinta ini. Dengan dicetuskannya Visit Indonesia 2008, 10 Kawasan Wisata Terindah Di Indonesia yang sempat dirilis oleh salah satu televisi swasta Indonesia akan sangat menarik pabila kita kaji bersama, karenanya marilah kita lihat daftar Kawasan Wisata Terindah Di Indonesia berikut ini :

1. Pantai Kuta Bali
2. Danau Toba + P.Samosir
3. Candi Borobudur Magelang
4. Pantai Senggigi Lombok
5. Taman Nasional Bunaken
6. Taman Impian Jaya Ancol
7. Taman Mini Indonesia Indah
8. Pantai Parangtritis
9. Pantai Indah Pangandaran
10.Gunung Tangkuban Perahu

Kalau ini dari rekomendasi rekan2 semua, semoga benar adanya :D

1. Sempu Island Malang
2. Mount Bromo Pasuruan
3. Plengkung Beach Banyuwangi
4. Merah (red) Island Banyuwangi
5. Baron Beach Bantul Yogyakarta
6. Toraja Land Makasar
7. Ulen Sentanu Yogyakarta
8. Condetz The Great Jakarta :D

Kalau saya mah, dari ke sepuluh kawasan wisata tersebut, baru empat saja yang pernah saya kunjungi, yang lain plus Haji dan Umroh, insyaallah akan saya jalani bersama istri tercinta dan putra-putri tersayang saya nantinya. Amiiin :) Kalau saudara-saudara sekalian, sudah pada kemana aja, ayo crita ..

10.Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Maar atau perisai yang telah meletus 400 tahun lalu. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.

Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Diantara tanda gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunung nya diantaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.

Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah) besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m diatas permukaan laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung sunda purba terhadap peristiwa pada saat itu.
9.Pantai Indah Pangandaran adalah salah satu objek wisata pantai di Jawa Barat. Pantai ini terletak di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis. Beberapa keistimewaan dari Pantai ini diantaranya :

* Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
* Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
* Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
* Tersedia tim penyelamat wisata pantai
* Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
* Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
* Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.
* Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.


8.Parangtritis, adalah sebuah tempat pariwisata berupa pantai pesisir Samudra Hindia yang terletak kurang lebih 25 kilometer sebelah selatan kota Yogyakarta.

Parangtritis dilihat dari atas

Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup Krakal dan Pantai Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung – gunung pasir yang tinngi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. lokasi lain adalah pantai parang kusumo dimana di pantai tersebut terdapat tempat konon untuk pertemuan antara raja jogjakarta dengan ratu laut selatan. Pada hari-hari tertentu (biasa bulan suro) di sini dilakukan persembahan sesajian (Labuhan) bagi Ratu Laut Selatan atau dalam bahasa Jawa disebut Nyai Rara Kidul. Penduduk setempat percaya bahwa seseorang dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau muda jika berada di pantai ini. Pantai Parangtritis menjadi tempat kunjungan utama wisatawan terutama pada malam tahun baru Jawa (1 muharram/Suro). Di Parangtritis ada juga kereta kuda atau kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat.


7.TMII,Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto.

Taman Mini Indonesia Indah

Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar.


6.Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara. Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi Ancol Jakarta Bay City.
Logo Taman Impian Jaya Ancol

Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata.

Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan ‘tempat jin buang anak‘.

Lalu, muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah, Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.

Kekhasan Taman Impian Jaya Ancol di awal-awal berdirinya ditandai dengan dibangunnya Teater Mobil pada tahun 1970
read more...

Minggu, 25 April 2010

Vote Komodo Jadi New 7 Wonders.

Vote Pulau Komodo menjadi New 7 Wonder of Nature belum usai. Semenjak terpilih menjadi finalis dalam New 7 Wonders of Nature pada 21 Juli 2009, posisi (ranking) Pulau Komodo dalam New 7 Wonders masih naik turun. Dalam lastes ranking yang saya buka beberapa hari silam, Pulau Komodo berada di posisi ke-8 dari 28 finalis. Ranking ini tentunya dipengaruhi oleh vote yang diterima oleh United Nation Office for Partnerships sebagai penyelenggara pemilihan “7 Keajaiban Dunia Baru Bernuansa Alam”.

Ranking Pulau Komodo Indonesia yang berada diurutan kedelapan dalam New 7 Wonders di bawah Great Barrier Reef, Iguazu Falls, Halong Bay, Grand Canyon, Galapagos, Amazon, dan Jeita Grotto. Melihat posisi Taman Nasional Komodo dalam New Wonders of Nature tersebut saya kemudian tergerak untuk membuat akun email baru dan ikut memberikan vote meskipun pada 2009 saya juga sudah melakukan vote. Bahkan sudah tujuh atau delapan kali saya mendukung (melakukan vote) pulau Komodo sebagai New 7 Wonders.

Menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), paling tidak pulau Komodo, yang juga merupakan fauna identitas NTT, musti mengumpulkan sekurang-kurangnya 200 juta voter dalam ajang vote Komodo agar terpilih menjadi salah satu dari New 7 Wonders of Nature. Hal ini mengingat panitia New 7 Wonders sendiri menargetkan ada 1 miliar voter untuk ajang pemilihan 7 Keajaiban Dunia Baru Bernuansa Alam yang hasilnya akan diumumkan pada 2011.

Cara Memberikan Vote. Bagi yang sudah pernah memberikan vote (dukungan), tentu sudah tidak asing lagi. Namun bagi sobat yang belum pernah memberikan vote pada ajang New 7 Wonders ini, berikut panduan singkat untuk ikut mendukung dengan memberikan vote pulau Komodo dalam New 7 Wonders of Nature.

  • Kunjungi situs www.new7wonders.com, pilih NEW7WONDERS > New7Wonders of Nature > NewNew7Wonders of Nature. Atau klik www.new7wonders.com/community/en/new7wonders/new7wonders_of_nature/voting;
  • Pilih (vote) KOMODO dan 6 pilihan lainnya secara bebas;

  • Pilih “continue to step 2”;
  • Lakukan registrasi dengan mengisi form yang tersedia;

  • Klik “register”, sobat akan memasuki “step 3″ yang berisi petunjuk untuk memeriksa email;

  • Sobat akan mendapat balasan pada email yang digunakan untuk registrasi. Buka email dan lakukan konfirmasi dengan melakukan klik link yang dikirim;

  • Selesai, sobat telah melakukan vote pulau Komodo menjadi New 7 Wonders of Nature.

Dukung Pulau Komodo. Ajang New 7 Wonders of Nature memang masih terus berlangsung hingga 2011 namun melihat ketatnya persaingan antar finalis dan posisi Pulau Komodo masih berada di ranking 8, sudah selayaknya kita ikut melakukan vote untuk mendukung Taman Nasonal Komodo.

Menilik prediksi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) bahwa pulau Komodo sedikitnya harus mendapatkan 200 juta voter dalam ajang New 7 Wonders of Nature kita musti berulang kali melakukan vote dengan beberapa akun email. Bukankah pengguna internet di negeri kita hanya berkisar 25 jutaan.

So, sekali lagi, mari kita beramai-ramai melakukan vote pulau Komodo sebagai New 7 Wonders of Nature. Memang pengguna internet kita hanya 25 juta, tetapi jika setiap pengguna menggunakan 8 akun email, bukankah akan menjadi 200 juta voter?

read more...

Phobaeticus chani Serangga Terpanjang Di Dunia

Serangga terpanjang dtemukan di Kalimantan Indonesia. Adalah belalang stik atau belalang ranting yang dalam nama ilmiahnya disebut Phobaeticus chani diidentifikasi sebagai serangga terpanjang di dunia. Spesies Phobaeticus chani atau belalang stik yang merupakan serangga terpanjang di dunia ini ditemukan oleh para peneliti dari WWF di dekat Gunung Kinabalu di hutan hujan tropis yang berbatasan dengan Malaysia, Indonesia dan Brunei.

Belalang stik (Phobaeticus chani) berjenis kelamin betina ini memiliki panjang keseluruhan mencapai 56,7 cm dengan panjang tubuhnya saja mencapai 35,7 cm. Spesies baru ini sebenarnya telah ditemukan pada Oktober 2008 silam dalam proyek Jantung Borneo (Heart of Borneo) yang dilakukan oleh WWF bekerjasama dengan Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Proyek Jantung Borneo (Heart of Borneo) ini telah dimulai sejak 2007 silam.

Jantung Borneo (Heart of Borneo) sendiri merupakan kawasan hutan hujan tropis seluas 220 ribu km persegi yang masuk ke wilayah Malaysia, Indonesia, dan Brunei. Pada 2007, pemerintah tiga negara mencanangkan area itu sebagai Heart of Borneo. Di wilayah inilah belalang stik (Phobaeticus chani) yang kemudian diumumkan sebagai pemegang rekor serangga terpanjang di dunia ditemukan.

Phobaeticus chani atau belalang stik, serangga terpanjang di dunia

Dalam proyek Jantung Borneo (Heart of Borneo) ditemukan 3 spesies Phobaeticus chani yang disebut juga sebagai belalang stik atau belalang ranting. Dan oleh mayarakat Kalimantan Tengah, belalang sejenis Phobaeticus chani sering disebut sebagai belalang bilah papan meskipun yang umum ditemukan hanya mempunyai panjang berkisan antara 7 hingga 10 cm.

Belalang Ranting yang Unik. Belalang ranting atau belalang stik (Phobaeticus chani) secara fisik menyerupai pensil dengan empat lengan dan dua antena. Belalang yang kemudian diumumkan sebagai serangga terpanjang di dunia ini memiliki panjang tubuh 35,7 cm dan panjang keseluruhan mencapai 56,7 cm.

Specimen Probaeticus chani yang tersimpan di Natural History Museum, London.

Belalang stik (Phobaeticus chani) mempunyai kemampuan menyamar di antara ranting-ranting dan dedaunan. Selain itu serangga unik ini juga mampu merubah warna tubuhnya menyerupai tempat yang dihinggapinya. Kemampuan unik ini berguna untuk menghindarkan diri dari predator alami di hutan-hutan tropis.

Genus Phobaeticus memiliki lebih dari 25 jenis (spesies) belalang yang telah teridentifikasi. Beberapa diantaranya mempunyai ukuran tubuh yang amat panjang seperti Phobaeticus kirbyi (endemik Kalimantan, panjang 54,6 cm) dan Phobaeticus serratipes (endemik Malaysia dan Singapura, panjang 55,5 cm).

Spesimen Serangga Terpanjang. Dalam proyek Jantung Borneo (Heart of Borneo) ditemukan 3 spesies Phobaeticus chani yang sayangnya ketiga-tiganya di simpam di luar negeri. Satu spesimen disimpan di Natural History Museum, London. Dan dua spesimen lainnya disimpan di kantor WWF Malaysia.

LIPI sendiri mempunyai beberapa spesimen belalang ranting meskipun dari genus yang berbeda. Koleksi belalang stick LIPI bukan dari genus Phobaeticus tetapi dari genus Cyphocrania yang mempunyai panjang 30 cm. Sayangnya spesimen tersebut belum diidentifikasi secara detail.

Jadi maklum saja jika kemudian disalip oleh peneliti-peneliti luar. Dan jika sobat ingin melihat belalang stik yang merupakan serangga terpanjang di dunia yang ditemukan di Indonesia musti mengurus visa dulu.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Arthropoda; Kelas: Insecta; Ordo: Phasmatodea; Famili: Phasmatidae; Subfamili: Phasmatinae; Genus: Phobaeticus; Spesies: Phobaeticus chani. Nama Binomial: Phobaeticus chani

Sumber: sains.kompas.com; en.wikipedia; gambar: msnbcmedia4.msn.com

read more...

Anggrek Bulan Puspa Pesona Indonesia

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka Indonesia.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia.

Pesona anggrek bulan

Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993.

Pesona Anggrek Bulan. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tumbuh liar dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Anggrek bulan hidup secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan. Secara liar anggrek bulan mampu tumbuh subur hingga ketinggian 600 meter dpl.

Lantaran keindahannya itu wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona, satu diantara 3 bunga nasional Indonesia. Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka).

Meskipun banyak pehobi anggrek yang membudidayakan anggrek bulan. Juga banyak yang melakukan persilangan sehingga memunculkan varietas-varietas baru anggrek bulan hibrida, namun kelestarian puspa pesona ini di alam liar tetap semakin terdesak oleh hilangnya habitat sebagai akibat deforestasi hutan baik akibat penebangan liar ataupun kebakaran hutan.

Anggrek bulan di alam liar kini membutuhkan perhatian tersendiri. Jangan sampai sang puspa pesona memudar pesonanya.

Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Plantae; Ordo: Asparagales; Familia: Orchidaceae; Subsuku: Epidendroideae; Genus: Phalaenopsis; Spesies: Phalaenopsis amabilis

Sinonim: Epidendrum amabile L. (basionym); Cymbidium amabile (L.) Roxb.; Synadena amabilis (L.) Raf.; Phalaenopsis grandiflora Lindl.; Phalaenopsis grandiflora var. aurea auct.; Phalaenopsis amabilis var. aurea (auct.) Rolfe; Phalaenopsis gloriosa Rchb.f.

Referensi: nostalgia.tabloidnova.com; carahidup.um.ac.id (gambar)

read more...

Belalang Sembah Rela Mati Demi Cinta


Belalang Sembah atau Belalang Sentadu merupakan serangga dalam ordo Mantodea. Serangga yang dalam bahasa Inggris disebut Praying Mantis ini mempunyai kebiasaan mengatupkan kedua kaki depannya seperti orang yang sedang menyembah. Selain itu, serangga ini juga mempunyai kebiasaan yang menyeramkan dalam bercinta. Belalang betina segera memakan kepala belalang jantan begitu mereka selesai kawin. Jika Burung Maleo setia dan anti poligami, Sang belalang sembah jantan ini bahkan rela mati demi cinta.

Belalang Sembah terdiri atas sekitar 2.000-an spesies yang terkelompokkan dalam 9 Famili yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia sendiri memiliki sekitar 200 spesies salah satu yang paling dikenal di Indonesia adalah spesies Hierodula vitrea. Belalang Sembah selain disebut sebagai belalang sentadu juga disebut sebagai congcorang (Sunda dan Betawi), walang kadung atau walang kekek (Jawa) dan mentadak (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut sebagai praying mantis. Kata mantis berasal dari kata Mantes (bahasa Yunani) yang berarti “nabi” atau “peramal nasib”.

Ciri-ciri yang dimiliki belalang sembah adalah memiliki 3 pasang kaki. Dua pasang kali belakang digunakan untuk berjalan sedangkan sepasang kaki depan berguna untuk menangkap mangsa. Kaki depannya sangat kuat dan berukuran paling besar dengan sisi bagian dalamnya berduri tajam yang berguna untuk mencengkeram mangsanya. Belalang sentadu adalah salah satu dari segelintir serangga yang dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat.

Belalang sembah adalah serangka pemangsa tingkat tinggi dan merupakan serangga karnivora yang makan segala macam serangga dan terkadang bersifat kanibal. Mereka biasanya diam dan menunggu korban mereka dengan tungkai-tungkai depan dengan posisi yang diangkat ke atas. Serangga ini mempunyai cara kamuflase atau penyamaran yang baik, ada yang mirip seperti daun, ranting, bunga dan sebagainya, sehingga tidak dikenali oleh mahluk yang lainnya, termasuk mangsanya.

Belalang sembah atau belalang sentadu sangat selektif dalam memakan mangsanya. Serangka ini tidak memakan semua bagian tubuh mangsanya dan seringkali menyisakan kaki, sayap dan beberapa bagian tubuh lain yang tidak disukai.

Beberapa spesies belalang sembah, diantaranya:

  • Ischnomantis gigas; Belalang sembah terbesar dengan panjang mencapai 17 cm. Banyak ditemukan di Afrika.
  • Bolbe pygmaea; Belalang sembah terkecil dengan panjang hanya 1 cm.
  • Mantis religiosa (Belalang sembah Eropa), belalang sembah yang paling umum ditemui di Eropa.
  • Stagmomantis carolina (belalang sentadu Carolina); Serangga resmi negara bagian South Carolina.
  • Camelomantis sondaica; (Indonesia)
  • Hierodula vitrea; Yang paling umum ditemukan di Indonesia.
  • Miomantis abyssinica (Mesir)
  • Hierodula membranacea (Asia)
  • Hierodula grandis (India)
  • Hierodula patellifera (Indo-Pasifik)
  • Hierodula parviceps (Filipina)

Belalang sembah sangat berguna sebagai pengontrol biologik, sering digunakan sebagai predator di kebun-kebun untuk mengendalikan serangga-serangga yang bersifat hama.

Yang paling unik sekaligus menyeramkan bagi saya adalah kebiasaannya dalam bercinta. Sang belalang sembah betina akan segera memakan kepala sang belalang jantan begitu perkawinan usai. Jadi seekor belalang sembah jantan selama hidupnya hanya akan mengalami satu kali perkawinan dan satu kali seks untuk kemudian mati menjadi mangsa sang belalang betina. Demi cinta, walang kekek (belalang sembah) ini rela mati di tangan pasangannya. Dan untungnya saya bukan congcorang (belalang sembah) ini.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Arthropoda. Kelas: Insecta. Ordo: Mantodea. Famili: (salah satunya) Mantidae. Genus: (salah satunya) Hierodula. Spesies: (salah satunya) Hierodula vitrea.

Terima kasih buat sobat Aming M.A (HTML1155) yang telah memberikan ide tulisan tentang congcorang (belalang sembah) ini.

Referensi: zipcodezoo.com. Gambar: wikipedia

read more...

Pohon Siwalan (Lontar), Flora Identitas Sulawesi Selatan

Pohon Siwalan atau disebut juga Pohon Lontar (Borassus flabellifer) adalah sejenis palma (pinang-pinangan) yang tumbuh di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon Lontar (Borassus flabellifer) menjadi flora identitas provinsi Sulawesi Selatan. Pohon ini banyak dimanfaatkan daunnya, batangnya, buah hingga bunganya yang dapat disadap untuk diminum langsung sebagai legen (nira), difermentasi menjadi tuak ataupun diolah menjadi gula siwalan (sejenis gula merah).

Pohon Siwalan (Lontar) merupakan pohon palma (Palmae dan Arecaceae) yang kokoh dan kuat. Berbatang tunggal dengan ketinggian mencapai 15-30 cm dan diameter batang sekitar 60 cm. Daunnya besar-besar mengumpul dibagian ujung batang membentuk tajuk yang membulat. Setiap helai daunnya serupa kipas dengan diameter mencapai 150 cm. Tangkai daun mencapai panjang 100 cm.

Buah Lontar (Siwalan) bergerombol dalam tandan dengan jumlah sekitar 20-an butir. Buahnya bulat dengan diameter antara 7-20 cm dengan kulit berwarna hitam kecoklatan. Tiap butirnya mempunyai 3-7 butir daging buah yang berwarna kecoklatan dan tertutupi tempurung yang tebal dan keras.

Pohon Lontar Borassus flabelliferPohon Siwalan atau Pohon Lontar dibeberapa daerah disebut juga sebagai ental atau siwalan (Sunda, Jawa, dan Bali), lonta (Minangkabau), taal (Madura), dun tal (Saksak), jun tal (Sumbawa), tala (Sulawesi Selatan), lontara (Toraja), lontoir (Ambon), manggitu (Sumba) dan tua (Timor). Dalam bahasa inggris disebut sebagai Lontar Palm

Pohon Siwalan atau Lontar (Borassus flabellifer) tumbuh di daerah kering. Pohon ini dapat dijumpai di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, Pohon Siwalan tumbuh di Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian timur, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi.

Pohon Siwalan atau Lontar mulai berbuah setelah berusia sekitar 20 tahun dan mampu hidup hingga 100 tahun lebih.

Pemanfaatan Pohon Siwalan

Daun Lontar (Borassus flabellifer) digunakan sebagai media penulisan naskah lontar dan bahan kerajinan seperti kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.

Tangkai dan pelepah pohon Siwalan (Lontar atau Tal) dapat menhasilkan sejenis serat yang baik. Pada masa silam, serat dari pelepah Lontar cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.

Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.

Dari karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) dapat disadap untuk menghasilkan nira lontar (legen). Nira ini dapat diminum langsung sebagai legen (nira) juga dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol.

Buah Siwalan

Buah Siwalan

Buahnya, terutama yang muda, banyak dikonsumsi. Biji Lontar yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan” (nungu, bahasa Tamil). Biji siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dijual didaerah pesisir Jawa Timur, Paciran, Tuban.

Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue; atau untuk dibuat menjadi selai.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Angiospermae; Kelas: Monocotyledoneae; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae (sinonim: Palmae); Genus: Borassus. Spesies: Borassus flabellifer

Sumber: wikipedia; zipcodezoo.com. Gambar: wikipedia

read more...

Burung Maleo Si Langka Anti Poligami


Burung Maleo yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo adalah sejenis burung yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Burung Maleo adalah satwa endemik Sulawesi, artinya hanya bisa ditemukan hidup dan berkembang di Pulau Sulawesi, Indonesia. Selain langka, burung ini ternyata unik karena anti poligami.

Selain sebagai satwa endemik Burung Maleo (Macrocephalon maleo) ini yang mulai langka dan dilindungi ini juga merupakan burung yang unik. Keunikannya mulai dari struktur tubuh, habitat, hingga tingkah lakunya yang salah satunya adalah anti poligami. Makanya tidak mengherankan jika sejak tahun 1990 berdasarkan SK. No. Kep. 188.44/1067/RO/BKLH tanggal 24 Pebruari 1990, Burung Maleo ditetapkan sebagai “Satwa Maskot” provinsi Sulawesi Tengah.

Burung Maleo (Macrocephalon maleo) memiliki bulu berwarna hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan, kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan.

Populasi terbanyaknya kini tinggal di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah di cagar alam Saluki, Donggala, Sulawesi Tengah. Di wilayah Taman Nasional Lore Lindu ini, populasinya ditaksir tinggal 320 ekor. Karena populasinya yang kian sedikit, burung unik dan langka ini dilindungi dari kepunahan. Maleo dikategorikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.

Populasi Maleo terancam oleh para pencuri telur dan pembuka lahan yang mengancam habitatnya. Belum lagi musuh alami yang memangsa telur Maleo, yakni babi hutan dan biawak. Habitatnya yang khas juga mempercepat kepunahan. Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir.

Keunikan Burung Maleo

Beberapa keunikan dari Burung Maleo (Macrocephalon maleo) antara lain:

  • Tonjolan di kepala; Maleo memiliki tonjolan (tanduk atau jambul keras berwarna hitam) dikepala. Pada saat masih anak dan remaja, tonjolan di kepala ini belum muncul, namun pada saat menginjak dewasa tonjolan inipun mulai tampak. Diduga tonjolan ini dipakai untuk mendeteksi panas bumi yang sesuai untuk menetaskan telurnya (Meskipun hal ini masih memerlukan pembuktian secara ilmiah).
  • Tidak suka terbang. Meskipun memiliki sayap dengan bulu yang cukup panjang, namun lebih senang jalan kaki dari pada terbang.
  • Habitat dekat sumber panas bumi. Maleo hanya bisa hidup di dekat pantai berpasir panas atau di pegununungan yang memiliki sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Sebab di daerah dengan sumber panas bumi itu, Maleo mengubur telurnya dalam pasir.
  • Telur yang besar. Maleo memiliki ukuran telur yang besar, mencapai 5 kali lebih besar dari telur ayam. Beratnya antara 240 hingga 270 gram. per butirnya.
  • Maleo tidak mengerami telurnya. Telur burung endemik ini dikubur sedalam sekitar 50 cm dalam pasir di dekat sumber mata air panas atau kondisi geothermal tertentu. Telur yang ditimbun itu kemudian ditinggalkan begitu saja dan tak pernah diurus lagi. Suhu atau temperatur tanah yang diperlukan untuk menetaskan telur maleo berkisar antara 32-35 derajat celsius. Lama pengeraman pun membutuhkan waktu sekitar 62-85 hari.
  • Perjuangan anak Maleo. Anak maleo yang telah berhasil menetas harus berjuang sendiri keluar dari dalam tanah sedalam kurang lebih 50cm (bahkan ada yang mencapai 1 m) tanpa bantuan sang induk. Perjuangan untuk mencapai permukaan tanah akan membutuhkan waktu selama kurang lebih 48 jam. Inipun akan tergantung pada jenis tanahnya. Sehingga tak jarang beberapa anak maleo dijumpai mati “ditengah jalan”.
  • Anak yang mandiri. Anak yang baru saja mencapai permukaan tanah sudah memiliki kemampuan untuk terbang dan mencari makan sendiri (tanpa asuhan sang induk).
  • Monogami. Maleo adalah monogami spesies (anti poligami) yang dipercaya setia pada pasangannya. Sepanjang hidupnya, ia hanya mempunyai satu pasangan. Burung ini tidak akan bertelur lagi setelah pasangannya mati.

Status Konservasi Maleo

Sepasang Male sedang menggali tempat telurnya

Sepasang Male sedang menggali tempat telurnya

Sayangnya semakin hari, satwa endemik yang unik ini semakin langka. Oleh IUCN, burung Maleo masuk dalam kategori “terancam punah”. CITES juga memasukkan binatang khas Sulawesi Tengah ini dalam kategori Appendix I.

Kelangkaan fauna unik ini antara lain disebabkan oleh terdesaknya habitat terutama yang berada di luar kawasan konservasi, perburuan telur Maleo oleh manusia serta ancaman predator antara lain : Biawak (Varanus sp), Babi Hutan (Sus sp), dan Elang.

Untungnya Dinas Kehutanan Melalui Balai Taman Nasional Lore Lindu berhasil membuat penangkarannya, bekerja sama dengan masyarakat setempat. Paling tidak usaha ini mampu sedikit meminimalisir bahaya kepunahan yang mengancam burung anti poligami ini.

Klasifikasi ilmiah; Kerajaan: Vertebrata; Filum: Chordata; Kelas: Aves (Burung); Ordo: Galliformes; Famili: Megapodiidae; Genus: Macrocephalon; Spesies: Macrocephalon maleo; Nama binomial; Macrocephalon maleo (S. Müller, 1846)

Referensi:

  • id.wikipedia.org/wiki/Maleo_Senkawor;
  • maleo.wordpress.com
  • media indonesia
  • img376.imageshack.us (gambar);
read more...

Burung Trulek Jawa Keberadaannya Masih Misteri


Trulek Jawa (Vanellus macropterus) adalah salah satu burung langka yang hanya terdapat (endemik) di Jawa. Burung dari famili Charadriidae ini pada tahun 1994 pernah dinyatakan punah (Extinct) oleh IUCN, namun sejak tahun 2000, statusnya direvisi menjadi “Kritis” (Critically Endangered; CR). Meskipun begitu, hingga kini keberadaan burung Trulek Jawa ini masih misteri antara punah atau belum.Trulek Jawa (Vanellus macropterus) yang dalam bahasa Inggris disebut Javan Lapwing, Javanese Lapwing atau Sunda Plover hingga sekarang tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah spesies yang tersisa. Bahkan status “Kritis” (Critically Endangered; CR) yang diberikan oleh IUCN Redlist, hanya merupakan asumsi berdasarkan catatan-catatan yang dibuat pada tahun 1940. Berbagai penyelidikan dan penelitian yang dilakukan tidak satupun memperoleh bukti nyata keberadaan burung langka ini. Tetap menyisakan misteri.
Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di Delta Sungai Citarum. Mungkin karena IUCN belum mensurvei ulang semua habitatnya, dan masih ada laporan-laporan keberadaan jenis ini dari penduduk setempat, maka IUCN belum berani menyebutnya sebagai jenis yang telah punah.

Ciri-ciri Trulek Jawa. Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) berukuran sedang, sekitar 28 cm. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala hitam. Punggung dan dada coklat keabuan, perut hitam, tungging putih. Bulu-bulu sayap terbang hitam, ekor putih dengan garis subterminal hitam lebar. Terdapat taji hitam pada bagian lengkung sayap. Iris coklat, paruh hitam, tungkai hijau kekuningan atau jingga. Satu hal yang khas dari burung ini adalah gelambir putih kekuningan yang nangkring secara elok di atas paruhnya.

Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) hidup berpasangan di padang rumput terbuka sepanjang pantai utara Jawa barat dan pantai selatan Jawa timur. Makanan burung endemik ini antara lain kumbang air, siput, larva serangga dan biji-bijian tumbuhan air.

Habitat Trulek Jawa. Burung yang terancam punah ini sering berada di sekitar daerah berair (tepi sungai, muara sungai, dan rawa) namun tidak menyukai air. Mereka sering terlihat justru sedang bertengger di tempat kering di sekitar lahan basah seperti ranting, bebatuan, dan rerumputan.

Beberapa daerah yang diduga didiami burung endemik berstatus krisis ini antara lain:

  • Hutan Sawangan, Petungkriyono, Pekalongan (Jawa Tengah); terakhir terlihat tahun 2001 oleh Tim Komunity Forestry Pekalongan.
  • Hutan Ungaran (Jawa Tengah).
  • Merubetiri, Jember (Jawa Timur).
  • Lumajang (Jawa Timur); Di sini penduduk setempat menamainya “Plirik” dan menganggapnya sebagai burung keramat lantaran terdapat motif menyerupai keris pada sayapnya.
  • Pegunungan Halimun (Jawa Barat).

Burung endemik Pulau Jawa ini, meskipun dimasukkan dalam kategori “Kritis” (Critically Endangered; CR) tetapi keberadaannya masih misteri. Entah masih ada atau bahkan sudah punah. Hingga saat ini yang dapat dijumpai dengan mudah hanyalah spesimennya (awetannya) saja yang disimpan di Museum Zoologi, Cibinong.

Mudah-mudahan saja, burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) masih tersisa di salah satu sudut di pulau Jawa. Sungguh suatu yang tidak nyaman jika saya kemudian harus melakukan update terhadap artikel saya berjudul Satwa Indonesia yang Telah Punah, yang pernah saya tulis di blog ini beberapa bulan yang lalu.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Charadriiformes; Famili: Charadriidae. Spesies: Vanellus macropterus (Wagler, 1827).

Referensi: www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/144134/0; ndobos.com/2006/12/01/trulek-jawa/; Gambar: www.burung.org;

read more...

banner

Followers

pErsaHabaTan baGai kEpomPonK