Senin, 07 Juni 2010

Coretan Terbaru Tentang ALAM INDONESIA

Pulau Dana Paling Selatan Indonesia
Pulau Dana merupakan pulau paling selatan di Indonesia. Pulau Dana yang merupakan salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia dan terletak di Samudera Hindia ini berbatasan langsung dengan negara Australia. Letaknya berada di sebelah selatan Pulau Rote. Pulau Dana yang berjarak 120 kilometer dari Kota Kupang dan 4 kilometer dari Pulau Rote ini merupakan salah satu pulau kecil yang tidak berpenghuni tetap.


Pulau Dana yang merupakan bagian dari wilayah administratif Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ini terletak pada titik koordinat: 11° 0′ 36″ LS, dan 122° 52′ 37″ BT. Dari titik koordinat ini bisa dipastikan bahwa pulau Dana merupakan pulau yang berada di paling selatan wilayah Indonesia.



Lokasi pulau Dana (gambar: wikimapia)
Meskipun hanya merupakan pulau kecil yang tidak berpenghuni, pulau Dana memiliki pesona alam yang luar biasa. Pulau di ujung selatan wilayah Indonesia ini memiliki pantai indah yang landai dan berpasir putih. Ombak di pesisir pulau Dana juga sangat cocok untuk olahraga selancar (diving).

Di pulau Dana juga terdapat padang savana serta bukit karang berhutan. Padang savana di pulau paling selatan ini menjadi habitat rusa timor yang banyak ditemukan di sepanjang Pulau Dana dan pulau Rote. Saat ini Pulau Dana Rote tengah diupayakan menjadi tempat konservasi Rusa oleh pemerintah Nusa Tenggara Timur.

Potensi kekayaan alam lainnya yang dipunyai oleh pulau tanpa penghuni tetap ini adalah Danau Merah. Danau Merah terletak di tengah tengah pulau Pulau Dana.

Rawan Dikuasai Australia. Pulau Dana merupakan salah satu dari belasan pulau terluar Indonesia yang rawan dikuasai oleh negara tetangga. Disinyalir, pulau yang terletak di paling selatan wilayah Indonesia dan berbatasan langsung dengan Australia ini beberapa kali disinggahi oleh patroli Angkatan Laut Australia. Konon pula, pulau yang memiliki keindahan alam dan cocok untuk diving (selancar air) ini telah lama diincar oleh Australia setelah berhasil menguasai Pulau Pasir (ashmore reef).


Pantai pulau Dana (Foto: indonesiaphoto.com)
Untuk menjaga keamanan di pulau paling selatan Indonesia ini sejak tahun 2006, TNI Angkatan Darat dan Satuan Marinir Angkatan Laut telah membuat pos penjagaan di pulau Dana.

Penjagaan yang dilakukan oleh TNI di pulau Dana ini cukup melegakan dari kekawatiran hilangnya pulau-pulau terluar Indonesia akibat dikuasai negara lain seperti yang terjadi pada pulau Sipadan dan Ligitan yang dikuasai Malaysia.

Tidak banyak yang Tahu. Tidak banyak yang tahu keberadaan pulau ini. Termasuk ketika ditanyakan tentang pulau manakah yang letaknya di ujung selatan Indonesia. Bahkan teman saya yang mengajar kelas VI di sebuah SD Negeri, ketika saya berpura-pura menanyakan pulau yang letaknya di paling selatan wilayah Indonesia, jawabnya adalah pulau Rote.

Kemudian ketika saya menanyakan pulau Rote yang tidak termasuk salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia kok disebut pulau paling selatan, beliau kelabakan.

So, yang belum mengetahui pulau paling selatan di Indonesia, jawabnya Pulau Dana. Pulau kecil tak berpenghuni manusia yang mennuggu kita kenal.

Setelah kenal, tentunya musti kita jaga dari klaim negara lain. Selain itu kita juga musti waspada terhadap ancaman hilangnya sebuah pulau akibat abrasi laut. Tentunya dengan melakukan pengembangan dan pembangunan yang tepat di pulau tersebut, termasuk di pulau Dana, pulau tak perpenghuni yang terdapat di paling selatan wilayah Indonesia. Bukankah garis wilayah laut kita diukur dari pantai terluar?

Referensi: wikimapia.org, id.wikipedia, www.indonesiaphoto.com, www.antara.co.id
read more...

Rafflesia Patma Mekar Eks Situ di Kebun Raya Bogor

Rafflesia patma mekar di Kebun Raya Bogor. Bunga langka yang masih berkerabatdekat (satu genus) dengan Rafflesia arnoldi ini mekar untuk pertama kalinya sejak 81 tahun terakhir di Kebun Raya Bogor. Bunga langka ini tumbuh di luar habitat aslinya (eks situ) pada Senin (1 Juni) malam...benar-benar indah...mau tahu lagi apa macam-macam raflesia...


Bunga Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor ini merupakan hasil pengembangan dan penelitian sejak tahun 2004 dengan mengambil inang berupa tumbuhan Tetrastigma (jenis anggur-angguran) dari kawasan Pangandaran, Jawa Barat.



Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor (foto Kompas)
Tumbuh dan mekarnya Rafflesia patma ini merupakan pertama kali di dunia bunga Rafflesia terdokumentasi tumbuh di luar habitat aslinya (eks situ). Meskipun pada tahun 1929 Kebun Raya Bogor dipercaya telah mampu membiakkan tiga spesies Rafflesia namun tidak terdokumentasikan secara ilmiah sehingga kalangan ilmiah tidak mengakuinya.

Mekarnya Rafflesia patma ini juga menjadi penanda kemenangan Indonesia atas Malaysia dalam penelitian Rafflesia. Mengingat hingga saat ini Malaysia hanya mampu membudidayakan Rafflesia di habitat aslinya (in situ) dan Indonesia telah mampu membudidayakan di luar habitat aslinya (eks situ).

Mengenal Rafflesia patma. Rafflesia patma merupakan satu diantara 15 jenis (spesies) Rafflesia yang terdapat di Indonesia. Rafflesia patma mempunyai ukuran bunga berdiameter antara 25-30 cm. Bunganya mempunyai lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat (salem). Yang membedakan dengan jenis Rafflesia lainnya, warna bunganya yang cenderung lebih pucat. Ciri khas lainnya adalah adanya duri-duri yang terdapat pada
diktus.

Rafflesia patma pertama kali ditemukan pada tahun 1825 di pulau Nusakambangan, Jawa Tengah ini seperti jenis-jenis Rafflesia lainnya tidak dapat tumbuh sendiri. Rafflesia patma tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma lanceolarium dan Tetrastigma papillosum.


Rafflesia patma di habitat aslinya (foto parasiticplants)
Habitat yang sesuai untuk Rafflesia patma merupakan daerah antara tipe lautan pantai dengan tipe hutan hujan tropika dataran rendah (ekoton). Beberapa tempat yang menjadi habitat bunga ini antara lain pulau Nusakambangan (Jawa Tengah) dan Cagar Alam Leuweung Sancang (Jawa Barat).

Macam Jenis Rafflesia di Indonesia. Ada sekitar 30-an spesies Rafflesia. Dan Indonesia memiliki jumlah spesies terbanyak sejumlah 15 spesies disusul oleh Malaysia yang mempunyai 7 spesies. 15 Spesies Rafflesia yang terdapat di Indonesia antara lain:

Rafflesia arnoldi (R. Brown)
Rafflesia hasseltii (Suringar)
Rafflesia Patma (Blumenon Meijer)
Rafflesia rochussenii (Teijsm and Binn)
Rafflesia zollingertana (Koorders)
Rafflesia priceii
Rafflesia godulensis
Rafflesia atjehensis (Koorders)
Rafflesia ciliata
Rafflesia borneersis
Rafflesia witkampi
Rafflesia micropylora (Meijer)
Rafflesia bengkuluwensis
Rafflessia meijeri (Wiriadinata and Rismita Sari)
Rafflesia Lawangensis
Ingin juga melihat secara langsung Rafflesia patma ini di Kebun Raya Bogor, tetapi demi kegiatan penelitian, sepertinya lokasi tumbuhnya Rafflesia patma ini masih ditutup untuk publik.

Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia; Spesies: Rafflesia patma
Nama Binomial Rafflesia patma (Blume, 1825). Nama Indonesia: Rafflesia Patma.

Referensi:

zipcodezoo.com/Plants/R/Rafflesia_patma;
www.antaranews.com/berita/1275470315/rafflesia-patma-mekar-di-kebun-raya-bogor;
Gambar:

stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/06/02/1742557620X310.JPG (kompas)
www.parasiticplants.siu.edu/Rafflesiaceae/Raff.patma.page.html.

read more...

Minggu, 06 Juni 2010

Komodo Reptil Terbesar dan Terunik

Komodo atau Biawak Komodo (Varanus komodoensis), merupakan spesies reptil terbesar di dunia yang terdapat di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara, Indonesia. Komodo yang ditemukan pertama kali oleh peneliti barat pada tahun 1910.ingin tahukah.......


Komodo (Varanus komodoensis) merupakan satu diantara 3 satwa nasional Indonesia. Komodo sebagai satwa bangsa mendampingi burung elang jawa (satwa langka) dan ikan siluk merah (satwa pesona). Komodo juga ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.

Komodo (Varanus komodoensis) merupakan satu diantara 3 satwa nasional Indonesia. Komodo sebagai satwa bangsa mendampingi burung elang jawa (satwa langka) dan ikan siluk merah (satwa pesona). Komodo juga ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Timur.

Komodo dragon, biawak terbesar dan terunik

Komodo dalam bahasa latin disebut sebagai Varanus komodoensis. Oleh masyarakat setempat biasa dinamakan Ora. Beberapa nama lain komodo seperti Biawak Komodo, Komodo Dragon, Komodo Island Monitor, dan Komodo Monitor.

Habitat komodo yang hanya terdapat di beberapa pulau di Nusa Tenggara yang termasuk dalam wilayah Taman Nasional Komodo juga mendapat apresiasi di dunia internasional dengan lolosnya menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.


Ciri-ciri dan Perilaku Komodo. Komodo (Varanus komodoensis) menjadi reptil terbesar di dunia yang mempunyai panjang tubuh mencapai 3 meter dan berat 70 kg. Spesimen liar terbesar yang ditemukan mempunyai panjang 3.13 meter dengan berat 166 kilogram (termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya). Meskipun untuk spesies komodo yang hidup di penangkaran mampu memiliki berat yang lebih besar.

Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam masing-masing sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap berganti. Pada giginya terdapat jaringan gingiva yang sering tercabik saat makan. Karenanya sering kali ditemua sedikit darah pada air liur komodo. Air liur ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal bagi sejenis bakteri mematikan yang hidup di mulut komodo.



Lidah komodo panjang, berwarna kuning dan bercabang. Komodo jantan berukuran lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata. Sementara kulit komodo betina berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.


Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun kurang baik melihat di kegelapan malam. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.

Mangsa biawak komodo amat bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cicak, dan mamalia kecil.

Biawak komodo (Varanus komodoensis) aktif pada siang hari, walaupun terkadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil terbesar di dunia ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak dekat, dapat berenang menyelam hingga sedalam 4.5 meter. Komodo juga pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat. Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang tubuh.

Habitat dan Persebaran. Komodo atau Ora (Varanus komodoensis) secara alami terdapat di pulau Komodo, Flores dan Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Pulau-pulau tersebut termasuk dalam wilayah Taman Nasional pulau Komodo yang merupakan salah satu finalis New 7 Wonders of Nature.

Komodo hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak terbesar ini menyukai tempat panas dan kering. Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter. Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya. Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya.

Konservasi dan Populasi. Biawak komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan sehingga oleh IUCN Redlist dikatagorikan dalam status konservasi Rentan (Vurnerable). CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species) telah menetapkan bahwa perdagangan komodo, kulitnya, dan produk-produk lain dari hewan ini adalah ilegal.

Sekitar 4.000–5.000 ekor komodo diperkirakan masih hidup di alam liar. Populasi ini terbatas menyebar di pulau-pulau Rinca (1.300 ekor), Gili Motang (100), Gili Dasami (100), Komodo (1.700), dan Flores (mungkin sekitar 2.000 ekor, Meski demikian, ada keprihatinan mengenai populasi ini karena diperkirakan dari semuanya itu hanya tinggal 350 ekor betina yang produktif dan dapat berbiak.

Komodo di tepi pantai

Bertolak dari kekhawatiran ini, sejak tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo untuk melindungi populasi komodo dan ekosistemnya di beberapa pulau termasuk Komodo, Rinca, dan Padar. Belakangan ditetapkan pula Cagar Alam Wae Wuul dan Wolo Tado di Pulau Flores untuk membantu pelestarian komodo.

Aktivitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat, kebakaran, berkurangnya mangsa, meningkatnya pariwisata, dan perburuan gelap; semuanya menyumbang pada status rentan yang disandang komodo.

Tentang komodo ini memang tidak ada kata lain selain satwa yang amat unik yang telah dianugerahkan kepada bumi Indonesia. Maka sudah tidak ada tawar menawar lagi kita musti melindunginya. Dan kini, ketika terbuka kesempatan akan pengakuan dunia pada keunikan Taman Nasional Komodo sebagai habitat alami komodo dragon satu yang musti kita lakukan, dukung komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Reptilia; Ordo: Squamata; Upaordo: Autarchoglossa; Famili: Varanidae; Genus: Varanus; Spesies: Varamus komodoensis

Referensi: Berbagai sumber termasuk wikipedia
read more...

Komodo Reptil Terbesar dan Terunik




Indonesia memiliki 7 (tujuh) spesies (jenis) buaya dari seluruh spesies buaya yang ada di dunia. Macam spesies (jenis) buaya di Indonesia antara lain buaya muara (Crocodylus porosus), buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis), buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya kalimantan (Crocodylus raninus), buaya mindoro (Crocodylus mindorensis), buaya senyulong (Tomistoma schlegelii), dan buaya sahul (Crocodylus novaeguineae).


Buaya merupakan nama Indonesia untuk menyebut berbagai jenis reptil dari famili (suku) Crocodylidae. Selain disebut buaya, reptil ini juga dikenal dengan nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia seperti buhaya (Sunda dan Banjar), baya atau bajul (Jawa), bekikok (Betawi), bekatak, atau buaya katak (buaya bertubuh kecil gemuk), senyulong, buaya jolong-jolong (Melayu). Dalam bahasa Inggris buaya disebut crocodile.

Buaya merupakan hewan purba yang hanya mengalami sedikit perubahan evolusi semenjak zaman dinosaurus. Boleh dikatakan, buaya yang ada saat ini dengan yang ada pada zaman dinosaurus dulu relatif tidak berubah.

Mengenal Ciri Buaya. Berbagai macam jenis (spesies) buaya termasuk spesies buaya di Indonesia memiliki ciri-ciri yang hampir sama. Pada umumnya buaya mempunyai habitat di perairan air tawar seperti danau, rawa dan sungai, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara.

Buaya merupakan pemangsa penyergap yang menunggu mangsanya mendekat lalu menerkamnya tiba-tiba. Mangsa buaya meliputi ikan, burung, dan beberapa mamalia.

Selain mampu bergerak dengan cepat dan tiba-tiba buaya mempunyai kemampuan mencengkeram yang kuat pada rahang mulutnya. Tekanan gigitan rahang buaya dipercaya sebagai yang terkuat. Tetapi anehnya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya sangat lemah. Buaya terbukti tidak mampu membuka mulutnya dari lakban yang dililitkan beberapa kali saja.

Mengenal Macam Jenis Buaya Indonesia. Buaya di Indonesia terdiri atas 7 jenis. Jenis (spesies) tersebut antara lain:

Buaya muara (Crocodylus porosus)


Buaya muara merupakan spesies buaya yang terbesar, terpanjang dan terganas di antara jenis-jenis buaya lainnya di dunia. Buaya muara juga memiliki habitat persebaran yang sangat luas, bahkan terluas dibandingkan spesies buaya lainnya. Buaya muara dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

Buaya siam atau buaya air tawar (Crocodylus siamensis)


Buaya irian (Crocodylus novaeguineae)

Buaya irian hanya terdapat di pulau Irian (Indonesia dan Papua Nugini). Bentuk tubuh buaya yang hidup di air tawar ini menyerupai buaya muara hanya berukuran lebih kecil dan berwarna lebih hitam.

Buaya mindoro (Crocodylus mindorensis)



Buaya senyulong (Tomistoma schlegelii)

Buaya senyulong tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Yang membedakan buaya senyulong dengan jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit.

* Buaya sahul (Crocodylus novaeguineae)

Buaya sahul sebenarnya sama atau masih dianggap satu jenis dengan buaya irian. Namun oleh beberapa ahli taksonomi buaya sahul yang hanya tersebar di Papua bagian selatan ini diusulkan untuk menjadi spesies tersendiri.

Konservasi Buaya. Empat jenis buaya yang ada di Indonesia, yakni buaya irian (Crocodylus novaeguineae), buaya muara (C. porosus), buaya siam (C. siamensis), dan buaya sinyulong (Tomistoma schlegelii) merupakan satwa yang dilindungi oleh undang-undang berdasarkan Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Buaya siam dan buaya mindoro merupakan buaya yang mulai langka dan dimasukkan dalam status konservasi Critically Endangered (Critis) oleh IUCN Redlist. Buaya senyulong dimasukkan dalam status konservasi Terancam Punah (Endangered). Sedangkan spesies buaya lainnya seperti buaya muara dan buaya irian didaftar dalam status konservasi berisiko rendah (Least Concern).

Semoga saja jenis-jenis buaya di Indonesia ini masih terus mampu bertahan dari kepunahan sehingga anak cucu kita kelak masih mengenal macam jenis buaya di Indonesia ini. Tidak hanya sekedar buaya darat saja.

Referensi dan gambar: www.iucnredlist; www.flmnh.ufl.edu;

read more...

Rintihan Gajah Sebelum Rebah

Sang gajah lirih merintih, ladangmu renggut rumahku, saat senapan lelaki itu memaki, jangan rusak ladangku! Gajahpun rebah di atas rumahnya.kasian gajahnya....malang nasibnya..........pengen tahu selanjutnya...




*Tergerak untuk menyampaikan rintihan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) pada semua kita, manusia, dalam kemeriahan fiksi mini yang digelar Bunda Wi3nda.

*Gambar: www.mediaindonesia.com

read more...

Moratorium Konversi Hutan Indonesia

Indonesia akan memberlakukan moratorium konversi hutan.Apakah anda tahu arti moratarium.....Penasaran lihat saja selengkapnya yuk ayuk.....


Moratorium (penghentian sementara penebangan) hutan ini merupakan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan Norwegia yang ditandatangani dalam Konferensi Perubahan Iklim dan Hutan di Oslo, Norwegia.

Moratorium (penghentian sementara penebangan) hutan menjadi implemantasi strategi Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (Reduce Emissions from Deforestation and Forest Degradationn – REDD). Dalam kesepakatan (Letter of Intent – LoI) moratorium hutan tersebut, Indonesia berkomitmen akan melakukan moratorium konversi hutan dan lahan gambut selama dua tahun yang akan dimulai pada awal 2011. Sebagai konsekuensinya, Indonesia akan medapatkan dana hibah sebesar 1 miliar dolar dari pemerintah Norwegia.

Sebagai langkah awal moratorium konversi hutan tersebut berbagai tindakan persiapan akan dilakukan sejak Juni 2010 ini hingga Desember 2010. Berbagai tindakan tersebut diantaranya adalah pembentukan badan khusus sebagai pelaksana moratorium yang memiliki kredibilitas dan transparan dan Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN).

Tak kalah penting adalah konsultasi antara pusat dan daerah yang mampu menciptakan sinergi. Juga akan dilakukan komunikasi dengan dunia usaha, serta konsultasi dengan lembaga adat untuk suksesnya program moratorium (penghentian sementara) konversi hutan yang akan dilaksanakan.

Seperti diungkap Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, sedikitnya lima daerah telah diusulkan masuk dalam morotarium antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Norwegia ini. Kelima daerah tersebut antara lain Kampar (Riau), Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bengkulu, dan Papua. Pemerintah Norwegia nantinya akan memilih salah satu dari lima usulan tersebut mana yang sesuai dengan pilot project REDD+ (Reduce Emissions from Deforestation and Forest Degradation).

Diharapkan dengan diberlakukannya morotarium selama dua tahun tersebut Indonesia kan mampu menurunkan emisi karbon hingga 26 persen pada tahun 2020. Selain itu, kerja sama Indonesia-Norwegia itu adalah yang pertama dan metodenya diharapkan menjadi percontohan bagi negara-negara lain.

Semoga moratorium konversi hutan yang dilakukan ini benar-benar dilakukan dalam upaya menekan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan. Sehingga dengan moratorium konversi hutan ini diharapkan mampu melindungi karbon Indonesia yang cukup signifikan secara global dan kekayaan keanekaragaman hayati hutan hujan tropis seraya membantu masyarakat lokal agar lebih sejahtera bukan sekedar tergiur dengan nilai 1 miliar dolar yang dijanjikan Norwegia.

Referensi: berbagai media online termasuk news.antara.co.id, www.bipnewsroom.info, dan www.pikiran-rakyat.com
read more...

Daun Sang, Tanaman Unik Panjang Daunnya 6 M

Daun Sang merupakan tanaman unik Indonesia. Tumbuhan Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini mempunyai ukuran daun yang sangat besar mencapai 6 meter. Lebar daunnya mencapai 1 meter. Sayangnya hanya sedikit saja yang mengetahui keberadaan tanaman unik daun sang ini.


Daun Sang oleh beberapa kalangan (termasuk Kementerian Kehutanan RI) diklaim sebagai tanaman endemik Sumatera, Indonesia yang hanya bisa ditemui di kawasan Aras Napal, Besitang. Sebuah wilayah di Kabupaten Langkat yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Namun dari beberapa referensi yang saya dapat, Daun sang yang unik ternyata juga bisa ditemui di Thailand, Malaysia, Serawak, Kalimantan bagian barat dan Sumatera, Indonesia.

Daun sang merupakan salah satu dari 4 spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Daun Sang merupakan anggota famili Arecaceae (Pinang-pinangan atau Palem). Tanaman Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons, disebut juga sebagai Daun Payung Sal, Sal (Malaysia), Bang Soon (Thailand), Joey Palm, Diamond Joey Palm, Umbrella Leaf Palm (Inggris).

Nama ilmiah daun sang diambil dari nama Profesor Teijsman (Elias Teymann Johannes) seorang ahli botani dari Belanda yang pertama kali menemukan genus tanaman unik ini di pedalaman Sumatera Indonesia pada awal abad ke-19.

Ciri-ciri Daun Sang. Tumbuhan unik daun sang (Johannestijsmania altifrons) merupakan anggota palmae atau palem (arecaceae). Ciri khas tanaman unik ini mempunyai daun berbentuk berlian dengan ukuran mencapai panjang 6 meter dan lebar 1 meter, meskipun rata-rata yang ditemui hanya sepanjang 3 meter.

Daun dari tumbuhan unik daun sang langsung menyembul dari tanah karna batang tanaman unik ini hanya pendek dan biasanya tersembunyi di tanah. Daun tanaman bernama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini bergerigi pada tepinya.

Daun sang termasuk tumbuhan yang tidak tahan terhadap sinar matahari langsung sehingga tanaman unik ini lebih sering ditemukan hidup di bawah naungan pepohonan. Daun sang (Johannestijsmania altifrons) hidup secara berkelompok membentuk rumpun namun penyebarannya sangat terbatas.

Perkembangbiakan tanaman unik daun sang lebih banyak berasal dari dari anakan ketimbang dari bijinya yang tertutup oleh kulit tebal yang berbentuk bulat dan bergigi.


Karena ukuran dan daunnya yang kuat, masyarakat setempat dahulu memanfaatkan daun sang yang unik sebagai atap rumah. Bahkan hingga sekarang banyak masyarakat di Besitang, Langkat yang menggunakan daun sang (Johannestijsmania altifrons) untuk membuat atap gubuk di ladang-ladangnya.

Untuk membuat atap dari daun sang yang unik ini tidak sulit, hanya tinggal mengambil setiap helai daun, dan memotongnya mulai dari pangkalnya untuk menghindari daun yang terbelah-belah. Selanjutnya tinggal menjemur helai demi helai daun sang. Jika cuaca cukup terik, dalam 5 hari daun sudah mengering. Setelah daun sang kering tinggal merajutnya menjadi atap. Atap yang terbuat dari tumbuhan berdaun unik ini akan bertahan hingga bertahun-tahun.

Seiring meningkatnya deforestasi hutan, kebakaran hutan, dan pembukaan lahan sehingga tanaman-tanaman bertajuk besar yang menjadi naungan pohon unik daun sang berkurang. Ini mengakibatkan sinar matahari langsung menyinari daun sang yang pada akhirnya membunuh daun sang yang unik ini.

Semoga daun sang tanaman unik dengan daun mencapai 6 meter panjangnya ini tetap mampu bertahan dari kepunahan meskipun sampai sekarang masih sedikit orang yang mengenalnya apalagi mempedulikannya.

Klasifikasi Ilmiah: Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Ordo: Arecales; Famili: Arecaceae; Genus: Johannesteijsmannia; Spesies: Johannesteijsmannia altifrons. Sinonim: Teysmannia altifrons.

Referensi dan gambar: www.pacsoa.org.au/palms/Johannesteijsmannia/altifrons.html; junglegarden.over-blog.com/article-johannesteijsmannia-altifrons-43927336.html;

read more...

Daun Sang, Tanaman Unik Panjang Daunnya 6 M

Daun Sang merupakan tanaman unik Indonesia. Tumbuhan Daun Sang yang mempunyai nama ilmiah Johannestijsmania altifrons ini mempunyai ukuran daun yang sangat besar mencapai 6 meter. Lebar daunnya mencapai 1 meter. Sayangnya hanya sedikit saja yang mengetahui keberadaan tanaman unik daun sang ini.


Daun Sang oleh beberapa kalangan (termasuk Kementerian Kehutanan RI) diklaim sebagai tanaman endemik Sumatera, Indonesia yang hanya bisa ditemui di kawasan Aras Napal, Besitang. Sebuah wilayah di Kabupaten Langkat yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Namun dari beberapa referensi yang saya dapat, Daun sang yang unik ternyata juga bisa ditemui di Thailand, Malaysia, Serawak, Kalimantan bagian barat dan Sumatera, Indonesia.





read more...

Kokoleceran Flora Misterius Dari Ujung Kulon

Kokoleceran adalah maskot provinsi Banten yang merupakan salah satu tanaman endemik Banten yang dipercaya hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Saya tidak membahas kokoleceran yang berupa permainan tradisional dengan baling-baling bambu. Tetapi kokoleceran yang merupakan tanaman langka bernama ilmiah Vatica bantamensis, yang menjadi flora identitas provinsi Banten namun keberadaannya sangat misterius.


Saya sendiri belum sekalipun melihat tumbuhan ini. Mungkin sobat-sobat lainpun sama dengan saya. Bahkan ketika saya googling untuk menelusuri tumbuhan bernama Kokoleceran ini, saya pun musti gigit jari. Jangankan wikipedia Indonesia, wikipedia berbahasa Inggris saja hanya mempunyai artikel dengan satu kalimat “Vatica bantamensis is a species of plant in the Dipterocarpaceae family. It is endemic to Indonesia.”


Ketika saya mengunjungi situs resmi iucn, saya hanya mendapati bahwa Kokoleceran (Vatica bantamensis) termasuk dalam status konservasi “Endangered” (Terancam Punah). Tidak banyak yang saya dapatkan selain ‘penjelasan’: “Needs Updating” lantaran data tentang Kokoleceran ditulis berdasarkan data tahun 1998, 12 tahun yang silam.

Sedikit Mengenal Kokoleceran. Kokoleceran merupakan pohon yang mampu mencapai tinggi hingga 30 m. Pada bagian batang yang muda memiliki bulu-bulu halus dan lebat. Daun Kokoleceran menjorong atau melanset, dengan tangkai daun yang panjangnya mencapai 2.2 cm. Perbungaannya malai dan terdapat di ujung daun atau di ketiak daun. Bunga kokoleceran panjangnya mencapai 7 cm. Buah tanaman endemik ini agak bulat dan mempunyai tangkai yang pendek sekitar 5 mm panjangnya. Pada buahnya terdapat biji yang berdiameter mencapai 1 cm.

Pohon Kokoleceran (Vatica bantamensis) merupakan tanaman endemik yang hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Cara perkembangbiakan pohon misterius ini adalah dengan biji. Tanaman ini berkerabat dekat dengan Resak Hiru (Vatica rassak) Yang batangnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pembuatan kapal.

Populasi tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi Banten ini sampai sekarang masih misterius dan tidak diketahui dengan pasti. Yang pasti IUCN Redlist memasukkan Kokoleceran (Vatica bantamensis) dalam status konservasi “Terancam” (EN; Endangered).

Sobat Pernah Melihat?. Mungkin sobat (utamanya yang berada di daerah Banten dan Jawa Barat) mungkin pernah melihat atau bahkan menanam pohon misterius ini bisa sedikit sharing dengan saya. Termasuk jika sobat memiliki foto atau gambar Sang Kokoleceran (Vatica bantamensis) ini. Masa sebuah maskot yang mencerminkan identitas sebuah masyarakat satu provinsi tidak kita kenal dengan baik?

Rasanya sungguh tidak nyaman dan membuat penasaran jika hanya mengetahui namanya saja tanpa mengenal ciri-ciri, identifikasi, gambar, maupun populasi tanaman ini.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Filum: Tracheophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malvales; Famili: Dipterocarpaceae; Genus: Vatica; Species: Vatica bantamensis; Binomial name Vatica bantamensis (Hassk.) Benth. & Hook.ex Miq.

1. Referensi: www.plantamor.com/index.php?plant=1785
2. gambar: www.toptropicals.com

read more...

Kantil (Cempaka Putih), Mitos dan Manfaat

Kantil (Cempaka Putih), Mitos dan Manfaat
Posted on 30 Mei 2010 by alamendah

Kantil (Cempaka Putih) merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan berbau harum dengan tinggi pohon mencapai 30 meter. Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.Mau tahu selengkapnya mari kita lihat.........

Mitos yang berkembang di masyarakat, aroma bunga kantil yang khas sangat disukai oleh kuntilanak, sejenis makhlus halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, menurut mitos ini, sering menjadikan pohon kantil (cempaka putih) sebagai rumah tempat tinggalnya. Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun kematian.

Kuncup bunga kantil (cempaka putih)

Tanaman kantil mempunyai beberapa nama lokal di berbagai daerah di Indonesia. Nama-nama lokal tersebut diantaranya adalah cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng (Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo (Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).

Dalam bahasa Inggris, fauna identitas Jawa Tengah ini disebut White champaca. Di Filipina tanaman ini dikenal sebagai Tsampakang puti. Dalam bahasa ilmiah (latin) bunga kantil disebut sebagai Michelia alba yang bersinonim dengan Michelia longifolia (Blume).

Ciri-ciri. Pohon kantil mempunyai tinggi yang mampu mencapai 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu. Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.

Daun kantil (cempaka putih) tunggal berbentuk bulat telur dan berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, mencapai hampir separo panjang daunnya. Kantil (Michelia alba) mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman yang dimitoskan sebagai rumah kuntilanak ini jarang ditemukan mempunyai buah karena itu perbanyakan dilakukan secara vegetatif.

Habitat dan Persebaran. Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di kawasan Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Habitat tumbuhan kantil meliputi daerah beriklim tropis pada dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1.600 meter dpl.

Manfaat dan Kegunaan. Bunga Kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah. Bunga Kantil banyak di gunakan pada upacara perkawinan terutama sebagai hiasan sanggul dan keris. Selain itu bunga kantil juga digunakan pada upacara kematian dan tabur bunga (nyekar).

bunga kantil mulai mekar

Dalam bahasa Jawa, kantil berarti menggantung seperti halnya bunga ini. Bunga Kantil mempunyai makna ritual ‘kemantilkantil’ yang berarti selalu ingat dimanapun berada dan selalu mempunyai hubungan yang erat sekalipun sudah berbeda alam.

Secara medis, bunga, batang, daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena kandungan yang dipunyainya, kantil dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, infeksi saluran kemih, dan sulit kencing.

Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka putih ini belum tereksplorasi secara maksimal. Sehingga meski saat ini mulai ada yang berusaha membudidayakan tanaman ini tetapi pemanfaatannya lebih banyak untuk acara-acara spiritual dan tradisi.

Menyimak mitos dan kandungan medis yang menyertai fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini, kini tergantung kepada masing-masing kita. Apakah lebih mempercayai tanaman ini sebagai rumah kuntilanak atau justru menyadari khasiat medis sebagai obat alternatif yang amat bermanfaat.

Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Magnoliales; Famili: Magnoliaceae; Genus: Michelia; Spesies: Michelia alba. Nama latin: Michelia alba. Sinonim: Michelia longifolia (Blume). Nama Indonesia: Kantil, Cempaka Putih.

Referensi: www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=107; Gambar: wikipedia; http://www.flickr.com/photos/yuht-a/2434324738;
read more...

7 Wisata Air Paling Keren Di Indonesia

MAu tahu apa ajakah wisata air yang keren di indonesia. mungkin cocok banget bagi anda yang suka dengan olahraga air ataupun untuk melihat pemandangan apalagi anda yang suka ALAM banget seperti saya.....BACA saja silakan yuk ayuk......

1. Pulau Derawan
terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes). Agan jg bisa liat penyu secara langsung
http://www.artikelbebasku.co.cc/


2. Air Terjun Moramo
Air terjun terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung Peropa yang mempunyai luas 38.937 Ha. Tepatnya terletak di Kabupaten Konawe Timur atau sekitar 60 km dari kota Kendari, ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara. Keindahan berbalut suasana tenteram serta aliran semilir angin yang begitu sejuk merupakan anugerah alam yang amat menakjubkan bagi para wisatawan yang bekunjung. Di kawasan wisata air terjun ini juga terdapat potensi kekayaan batu alam berupa marmer. Diperkirakan, kandungan marmer tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter kubik. Marmer di kawasan ini merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia.
http://www.artikelbebasku.co.cc/

3. Belitung
inget laskar pelangi kan gan, pasti tw berbatu granit artistik, air laut jernih, dan pantai berpasir yang benar-benar putih, tidak dijumpai di tempat lain
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

4. Senggigi
Pasir putih membentang, letaknya di NTB Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

5. Tanjung Bira
Letaknya di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

6. Cukang Taneuh ( Green Canyon )
letaknya di Ciamis Jawa Barat
http://www.artikelbebasku.co.cc/
http://www.artikelbebasku.co.cc/

7. Pulau Mentawai
Sebuah pulau di Sumatera Barat. Budaya dan alamnya masih asli. Ombaknya tinggi pas banget buat berselancar
mentawai beach
pantai mentawai
pantai mentawai
pulau mentawai
pantaimentawai
pantai mentawai
Mentawai Si Cantik nan Eksotis
Surf mentawai

source: http://dunia-panas.blogspot.com/2010/05/7-wisata-air-terkeren-di-indonesia.html

sumber http://wahw33d.blogspot.com/2010/06/7-wisata-air-paling-keren-di-indonesia.html#ixzz0q4CBIsgU
read more...

Daftar Hari Peringatan (Perayaan) Lingkungan Hidup

Daftar hari peringatan (perayaan) lingkungan hidup merupakan daftar hari-hari yang ditetapkan untuk menggalang kesadaran dsan partisipasi masyarakat dalam isu-isu lingkungan hidup. Daftar hari perayaan tersebut saya bagi dalam daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup tingkat internasional dan hari perayaan di tingkat nasional (Indonesia).mau tahu....
Daftar Hari Perayaan Lingkungan Hidup Sedunia (Tingkat Internasional).

Berikut merupakan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup yang dirayakan di tingkat internasional (sedunia):

* Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) – 2 Februari
* Hari Air Sedunia (UN World Day for Water) – 22 Maret
* Hari Meteorologi Sedunia – 23 Maret
* Earth Hour – 27 Maret (Pukul 8:30 pm waktu setempat)
* Hari Bumi (Earth Day) – 22 April
* Hari Penanaman Pohon (Arbor Day) – Jumat terakhir di bulan April
* Hari Burung Migratori Internasional (International Migratory Bird Day) – 3 Mei
* Hari Biodiversitas Dunia (International Day for Biological Diversity atau World Biodiversity Day) – 22 Mei
* Hari Bersepeda Ke Kantor (Bike-to-Work Day) – Jumat Ketiga di bulan Mei
* Hari Anti Tembakau Internasional – 31 Mei
* Hari Lingkungan Hidup Sedunia PBB (UN World Environment Day) – 5 Juni
* Hari Melawan Desertifikasi dan Kekeringan Dunia PBB (UN World Day to Combat Desertification and Drought)- 17 Juni
* Hari Populasi Dunia PBB (UN World Population Day) – 11 Juli
* Hari Peringatan Sedunia Untuk Mempertahankan Lapisan Ozon (International Day for the Preservation of the Ozone Layer) – 16 September
* Hari Emisi Nol (Zero Emissions Day) – 20 September
* Hari Bebas Mobil (Car Free Day) – 22 September
* Hari Habitat Dunia PBB (UN World Habitat Day) – Senin pertama di bulan Oktober
* Hari Peringatan Pengurangan Bencana Alam Dunia (International Day for Natural Disaster Reduction) – Rabu Kedua di bulan Oktober
* Hari Peringatan Sedunia untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata (International Day for Preventing the Exploitation of the Environment in War and Armed Conflict) – 6 November
* Hari Pohon – 21 November
* Hari Gunung Sedunia (International Mountain Day) – 11 Desember

Daftar Hari Perayaan Lingkungan Hidup Indonesia (Tingkat Nasional).

Berikut merupakan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup yang dirayakan di tingkat nasional (di Indonesia):

* Hari Sejuta Pohon – 10 Januari
* Hari Peringatan Laut dan Samudera Nasional – 15 Januari
* World Silent Day – 21 Maret Pukul 10.00 – 14.00 (Masih merupakan gerakan moral dari berbagai LSM Lingkungan Hidup)
* Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional – 5 November

Mungkin masih ada yang terlewat atau yang kurang tepat dari daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup baik di tingkat internasional maupun nasional. Untuk itu, sobat-sobat bisa menambahkannya dalam komentar di bawah artikel, tentunya demi kelengkapan daftar hari perayaan (peringatan) lingkungan hidup ini.

Referensi: www.unac.org/en/news_events/un_days/index.asp;
read more...

Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati

Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati atau Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia (The International Day for Biological Diversity; IBD) merupakan salah satu hari perayaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan kecintaan seluruh penduduk bumi terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biodiversity). The International Day for Biological Diversity diperingati setiap tanggal 22 Mei.mau tau selengkapnya.....


Pada Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati tahun 2010 tema yang digunakan adalah “Keanekaragaman Hayati, Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan” (Biodiversity, Development and Poverty Alleviation).

Hari Keanekaragaman Hayati (biodiversitas) tahun 2010 yang diperingati pada 22 Mei 2010 semakin terasa bermakna karena bertepatan dengan penetapan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati yang dicanangkan PBB. Hari Keanekaragaman Hayati (biodiversitas) tahun 2010 juga sejalan dengan yang akan pertemuan para pihak tentang keanekaragaman hayati (Conference of the Party Convention on Biological Diversity; COP CBD) 2010 yang akan dilaksankan dilaksanakan pada 11-28 Oktober 2010 di Nagoya Jepang.

Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati. Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity) diperingati pertama kali pada tanggal 29 Desember 1993 berdasarkan penetapan Komite Kedua Majlis Umum PBB pada tahun 1993. Penetapan tanggal 29 Desember sebagai Hari Keanekaragaman Sedunia bertepatan dengan pelaksanaan Konvensi Tentang Kenaekaragaman Hayati (COP- Convention on Biological Diversity).

Namun pada Deseber 2000, PBB mengadopsi tanggal 22 Mei sebagai Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity). Hal ini berkaitan dengan banyaknya negara yang kesulitan untuk merencanakan dan melaksanakan Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati pada tanggal 29 Desember mengingat bertepatan dengan liburan akhir tahun.

Tanggal 22 Mei 1992 merupakan tanggal pengesahan Teks Kesepakatan Keanekaragaman (Nairobi Final Act of the Conference for the Adoption of the Agreed Text of the Convention on Biological Diversity). Pertemuan di Nairobi, Kenya yang berlangsung pada tanggal 11-22 Mei 1992 merupakan pertemuan terakhir sebelum pelaksanaan United Nations Conference on Environment and Development (3-14 Juni 1992) yang menghasilkan UN Convention on Biological Diversity (Konvensi Keanekaragaman Hayati).

Semoga Hari Internasional untuk Keanekaragaman Hayati (The International Day for Biological Diversity) dengan berbagai liku sejarah dan pelaksanaannya ini mampu menumbuhkan kecintaan seluruh manusia bumi terhadap biodiversitas (keanekaragaman hayati) di bumi.

Referensi: www.cbd.int/idb; www.biodiversity.
read more...

banner

Followers

pErsaHabaTan baGai kEpomPonK