Minggu, 07 Maret 2010

Air Tiga Rasa di Rejenu


Air Tiga Rasa


Sejarah Syeh Sadzali masih penuh misteri. Pengurus Yayasan setempat sedang mengumpulkan data. Yang mereka yakini, Syeh itu salah satu murid Sunan Muria yang konon berasal dari Irak (Bagdad).

Salah satu murid yang dikasihi karena pegang peranan penting ketika Sunan Muria mengadu kesaktian dengan Dampo Awang. Karena banyak yang iri kemudian tersisih atau disisihkan. Ada dugaan beliau menyingkir ke tempat dia dimakamkan sekarang ini di Rejenu.

Kompleks ini memang banyak mengandung misteri karena masih banyak makam yang belum dikenali. Ada pula tiga mata air yang memiliki tiga rasa khas dan boleh dibilang ajaib. Ketiga air memiliki rasa seperti minuman Sprite. Namun ketajaman rasa satu sama lain berbeda.

Air ini dipercaya mempunyai banyak khasiat. Bagi yang percaya, dengan minum air itu jiwa mereka akan menjadi lebih tenang. Rasa percaya diri mereka lebih tebal. Selain itu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Konon, dulunya mata air ini terdiri atas 4 macam yang bilamana keempat-empatnya dicampur dapat mengabulkan apapun permohonan peminumnya. Oleh Syeh Sadzali, mata air keempat ditutup. Karena tidak jarang ada peziarah yang melakukan tirakatan di sekitar Air Tiga Rasa agar mampu melihat dan mengambil air dari sumber mata air yang keempat tadi.

Obyek lainnya

Selain itu, ternyata masih ada beberapa objek lain yang berdekatan dengan makam Syeh Sadzli dan Air Tiga Rasa ini. Objek-objek itu antara lain:

  1. Air terjun. Cukup tinggi, tak kalah dengan air terjun Montel di Colo. Namun, jalan ke arah sana baru jalan setapak atau lewat aliran Sungai Rejenu.
  2. Gua Jepang.
  3. Makam Syeh Subakir dan Ali Murtadho. Di sebelah atas melalui jalan setapak yang terjal.
  4. Sendang Anglingdarmo.

Selain itu, Rejenu (Makan Syeh Sadzli dan Air Tiga Rasa) merupakan pos pendakian terakhir bagi yang ingin mendaki ke Puncak Argowiloso maupun Argojembangan. Dua diantara beberapa puncak tertinggi Gunung Muria

Fasilitas yang tersedia

Saat kemarau, debit airnya menurun

Meski berada di tengah hutan terkepun aneka puncak bukit di Gunung Muria dan tanpa aliran listrik, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia, semisal:

  • Ojek, bagi yang malas berjalan kaki
  • Warung makan yang buka 24 jam
  • Kamar penginapan sederhana di setiap warung
  • Musala
  • Kamar mandi
  • Bagi yang menyukai camping bisa memanfaatkan area di sekitar objek ini untuk mendirikan tenda.

Potensi ini memang fenomena yang menarik untuk dikembangkan di masa mendatang. Sayang, objek wisata ziarah di Kabupaten Kudus belum dikelola secara profesional oleh Pemkab Kudus. Tercermin dari seberapa jauh dana APBD yang disediakan di sektor itu. Tanpa dukungan dana memadai, objek wisata seperti Gunung Muria (Sunan Muria dan Pesanggrahan Colo) terpaksa tampil dengan fasilitas terbatas. Jika demikian, pengembangan suatu objek wisata tinggal impian saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

banner

Followers

pErsaHabaTan baGai kEpomPonK